Chapter 41

715 73 11
                                    

"Zayn, kurasa aku butuh bantuanmu."

Kedua pemuda itu langsung meluncur dan pergi menuju rumah Oliv. Dengan terburu-buru Zayn mengendarai mobil dengan Harry yang duduk disampingnya yang wajahnya tampak cemas.

"Cepat, Zayn! Perasaanku tidak enak."

Tak lama kemudian mereka sampai didepan pekarangan rumah Oliv dan Harry langsung turun dan berlari masuk kedalam rumah diikuti oleh Zayn. Tangan Harry mengetuk pintu berkali-kali dengan tidak sabaran dan tak lama kemudian pintu terbuka dan memunculkan Kelly disana.

"Harry? Ada apa?" Kelly mengernyit melihat wajah Harry yang begitu cemas.

"Apa Oliv ada dirumah?" Balas pemuda itu cepat.

"Dia baru saja pergi, bukankah dia pergi untuk menemuimu?" Kelly semakin bingung dibuat Harry.

"Aku belum bertemu dengannya maka dari itu aku datang kemari untuk memastikan keberadaannya. Aku juga sudah meneleponnya berkali-kali tapi dia tidak menjawabnya."

Penjelasan Harry tersebut membuat Kelly terdiam, "Kalau dia tidak menemuimu? Lalu, kemana dia sekarang?"

Harry menahan nafas dan wajahnya terlihat semakin khawatir, "Boleh aku masuk?"

Kelly mengangguk dan mempersilahkan Harry masuk. Zayn yang sedaritadi hanya diam memilih diam ditempat dan mencoba menenangkan Kelly yang wajahnya berubah khawatir.

Harry berjalan cepat memasuki kamar Oliv dan membuka pintu dengan sedikit kasar. Kepala Harry menoleh kesana kemari untuk mencari tanda-tanda keberadaan Oliv sekarang. Sampai pada akhirnya, sebuah ponsel yang terletak diatas meja menarik perhatiannya. Dengan cepat pemuda itu menghampiri ponsel tersebut sebelum mengambilnya. Dan dengan tidak sabaran pemuda itu mengecek ponsel sampai sebuah pesan membuat tubuhnya menegang. Astaga.

"Zayn, dia dalam bahaya."

Harry keluar dari rumah dan berkata pada Zayn sebelum berjalan cepat kearah mobil.

"Harry, apa yang terjadi pada kakakku?"

Harry menghentikan langkahnya dan menoleh pada Kelly, "Aku tidak tahu pasti. Tapi kita harus segera menyusulnya sebelum semuanya terlambat." dan kemudian pemuda itu kembali melangkah.

"Aku ikut!"

Suasana didalam mobil sangat mencekam. Tiga orang yang ada didalamnya tampak sibuk dengan pikiran masing-masing yang saat ini hanya tertuju pada satu nama, yaitu Olivia.

"Apa yang terjadi, Harry?" Zayn memberanikan diri membuka percakapan.

"Seseorang mengiriminya pesan mengancam dan juga membawa namaku. Aku yakin seratus persen Oliv ada disana maka dari itu kita harus lebih cepat, Zayn. Perasaanku benar-benar tidak enak saat ini."

Zayn mengangguk dan menekan pedal gas untuk menambah kecepatan sedangkan Kelly yang duduk di jok belakang menutup mulut dengan tangannya dan menangis disana. Mobil yang dikendarai Zayn membelah jalanan kota London yang untungnya tidak terlalu padat malam ini.

Tak lama mobil berhenti didepan gedung kampus yang saat ini menjadi tujuan mereka.

"Kelly kau tunggu disini, dan Zayn cepat hubungi polisi. Biar aku yang memastikan kesana."

"Harry, kau yakin hanya sendirian? Biarkan aku ikut."

Harry menggeleng, "Jaga Kelly disini, Zayn. Aku yakin aku bisa mengatasinya."

Dengan cekatan Harry turun dari mobil dan berlari sekuat yang ia bisa menuju atap gedung. Melupakan fakta bahwa ia belum terlalu pulih. Tetapi bayangan gadis yang saat ini sangat dicemaskannya membuatnya menjadi kuat berlari seperti sekarang ini.

Olivia [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang