Olivia's Pov
Hujan tengah mengguyur kota London siang ini. Dengan malas aku bangkit dari tempat tidur ku hendak mandi.
Aku menyisir rambut ku di depan cermin seraya merapikan pakaian ku. Aku mengenakan celana jeans hitam dan baju kaos berwarna biru tua, aku juga mengenakan jaket tebal karena hari ini sedang musim dingin.
Sekiranya selesai, aku turun ke bawah dan menyiapkan segala keperluan yang akan kubawa pergi ke kampus.
Aku mengambil sepatu boots coklat kesayangan ku dan memakainya.
Merapatkan jaket ku dan sekarang aku bersiap-siap pergi. Langkah ku terhenti ketika aku berada di depan pintu rumah ku.
Hujan nya cukup deras dan bagaimana mungkin aku berjalan menuju jalan raya hendak menunggu bus jika hujan nya deras seperti ini.
Kurasakan ponsel ku bergetar di saku celana ku. Kurogoh saku celana ku dan kulihat nama Niall tertera dan langsung saja aku mengangkatnya.
"Hallo, Ni?"
"Oliv, hari sedang hujan. Apa kau sudah berangkat? Kalau belum biar aku menjemputmu, aku tidak mau kau sakit lagi" kata Niall seolah tau dengan keadaanku saat ini.
"Kau memang yang terbaik, Ni. Aku memang butuk sekali tumpangan untuk saat ini"
"Baiklah, kalau begitu tunggu aku"
Niall pun memutuskan sambungan teleponnya.
Tak lama hanya butuh waktu 15 menit mobil Niall sudah berhenti di depan pekarangan rumah ku.
Ku buka payung ku dan berlari sekencangnya menuju mobil Niall yang berada di depan pagar rumah ku.
"Hey, seharusnya kau tunggu saja disana"
"Sudah lah, aku sudah terlalu merepotkanmu. Lagipula dari sana ke sini itu tidak jauh, Ni" ucap ku memutarkan kedua bola mata ku.
Niall hanya tertawa saja mendengar ucapan ku dan mulai menjalankan mobil sedan nya.
Mobil Niall berhenti di area parkiran kampus. Hujan juga tak kunjung berhenti sampai saat ini.
"Kau tunggu disini, biar aku yang akan bukakan pintu. Hujan masih sangat deras" perintah Niall padaku dan membuka payung ketika ia akan keluar dari mobil.
Aku hanya mengangguk. Niall membukakan pintu mobil dan kami berlari dibawah derasnya hujan menuju gedung universitas ini.
Aku dan Niall menyusuri koridor kampus untuk menuju kelas.
"Kau duluan saja, Ni. Aku harus mengambil beberapa buku di loker ku"
"Baiklah" dan Niall melanjutkan langkahnya.
Aku membuka pintu loker ku dan mengambil beberapa buku didalamnya.
"Hai, Oliv"
Aku menoleh mendengar seseorang menyapa ku.
"Oh, hai Zayn"
Zayn tersenyum kala aku membalas sapaannya.
"Bagaimana kabarmu?"
"Aku sudah baikan, hari ini aku memutuskan untuk pergi kuliah saja karena aku sudah sangat bosan dirumah"
"Bagus kalau begitu. Kuharap kau tidak sakit lagi, Oliv"
"Terimakasih, Zayn"
Aku dan Zayn saling melempar senyum. Kulihat seseorang berjalan mendekati kami dan merangkul lengan Zayn.