Rose tertidur seperti mayat mungkin karena efek samping dari obat yang di konsumsinya. Karena sadar bahwa dia tidak akan bangun meskipun ada suara bor di sebelahnya, dia memilih mengganjal pintu kamar dengan sepatu. Dia bangun tepat di siang hari tetapi tidak lebih parah dari Sasha dan Brenda yang masih tertidur pulas karena mabuk berat semalam.
Matahari tampak tenggelam dengan memancarkan cahaya oranye di ufuk barat. Malam perlahan mulai tiba dan matahari kini mulai berganti shift dengan bulan. Bulan tampak hampir bulat sempurna di atas sana. Beberapa hari lagi pasti bulan purnama karena langit terlihat cerah terang benderang dari hari kemarin.
Mereka sedang mempersiapkan diri untuk menghadiri Pesta Kantor. Karena hanya ada satu kamar mandi mereka memutuskan untuk pergi mandi bergantian. Sesuai kesepakatan Rose mengambil giliran pertama untuk mandi dengan tujuan agar dia bisa membantu teman-temannya untuk merias diri.
Rose membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mandi. Dia punya masalah Obsessive Compulsive Disorder yang membuatnya melakukan kegiatan menyabun tubuh hingga tiga kali. Sekeras apapun dia berusaha untuk menghentikannya tetap saja tidak bisa.
Membutuhkan waktu setengah jam untuknya mandi. Sasha dan Brenda menunggu di kamar sembari mempersiapkan apa yang mereka perlukan. Mereka tampak sangat sibuk dengan kegiatan masing-masing untung saja Rose sudah mempersiapkan semuanya lebih dulu ketika mereka tertidur.
Kemudian dia keluar dari kamar mandi setelah setengah jam.
" Kau mandi seperti seorang Putri saja."
Ucap Brenda dengan kedua tangan yang terlipat. Dia menggeleng-gelengkan tubuh heran.
Rose berdiri dengan senyum kaku dengan tubuh mungil yang di tutupi oleh jubah handuk dan rambutnya juga. Brenda pergi untuk gilirannya. Rose pergi untuk duduk di kursi meja rias mengeringkan rambutnya.
" V*ra W*ng? "
Tanya Sasha menatap merk pada Gaun Sequin miliknya.
Sasha mendelikkan mata menatap Rose yang kembali tersenyum kaku. Dia bisa merasakan bagaimana rahangnya menegang. Wajahnya seperti sedang mencari-cari sebuah alasan. Sejujurnya semua brand itu sudah dia gunakan sejak masih kecil tetapi dia butuh alasan lain untuk membuat dirinya terlihat 'lebih sederhana'.
" Ah, lebih baik aku cek saja."
Ucap Sasha.
Dia sangat terkesima dengan keindahan dari gaun itu. Potongan yang rapi, kemilau yang berkilau setiap butir sequinnya, warnanya yang cantik membuatnya yakin bahwa barang itu adalah barang High Quality.
Dia semakin mencurigai teman sekamarnya ini. Tatapannya menuntut tetapi Rose hanya memberi senyuman tanpa sebuah clue. Bekerja di perusahaan ini memang memiliki gaji yang tinggi tetapi gaun itu mungkin akan terbeli enam bulan sesudahnya, paling tidak. Sedangkan Rose, dia bahkan belum memulainya selama satu bulan.
Ini semakin membuatnya merasa curiga. Walaupun dia sangat ingin berpikir negatif bahwa mungkin saja wanita ini adalah Sugar Baby tetapi memandang wajah lugunya membuat pikirannya cepat-cepat teralihkan.
" 3000 Poundsterling?"
Ucap Sasha setengah berteriak.
Matanya yang membulat menatap Rose yang semakin salah tingkah.
" Kau tahu itu sepertiga gajiku selama satu bulan."
Ungkapnya dengan tatapan tak percaya.
Rose menjadi bingung harus menjawab apa. Dia tidak punya pilihan lain selain gaun itu. Jadi mau tidak mau dia harus membawanya. Dia berusaha untuk menyembunyikan identitas keluarganya. Sekaya apapun dia, itu adalah milik Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPULSIVE BOSS
Roman d'amourRose Elizabeth Nolan adalah gadis cantik dari kalangan menengah keatas yang berasal dari Inggris. Dia diterima bekerja di sebuah perusahaan raksasa bernama Thorn Company yang berada di Newyork dan memutuskan untuk pindah ke Amerika demi mengejar cit...