Chapter 16

27.9K 1.4K 52
                                    

Alexander tiba di Barcelona dengan perasaan buruk yang sudah dia bawa sejak dari Madrid. Dalam perjalanan mengendarai Bentley Continental yang sudah menunggu dengan terparkir rapi di Landasan Pribadi Bandara El Prat sudah sejak tadi. Dia memilih berkendara sendiri karena sedang tidak dalam mood duduk di kursi penumpang belakang.

Pikirannya tersita pada siapa yang sudah berbaik hati mengirimkan sopir pada Rose. Dia memerintahkan Max untuk mencari tahu siapa orang tersebut. Dia menegang sejak tadi dengan rasa penasaran yang hampir membunuh. Perasaannya berharap bahwa sopir itu adalah suruhan David karena itu akan jauh lebih baik.

Jika dia itu akan lebih baik.

Max belum juga menghubunginya sejak tadi di tambah pesan yang di kirimnya sejak tadi belum juga di baca oleh Rose, itu membuat pikirannya menjadi semakin kusut. Wajahnya menekuk sejak tadi.

Menghela nafas panjang.

Akhirnya Max menghubunginya ketika dia memasuki jalan bebas hambatan. Pria itu berbicara melalui speaker mobil yang terhubung otomatis melalui bluetooth mobil dan ponsel yang sudah terhubung. Mobil berada dalam kecepatan tinggi dan kecelakaan yang pernah di alami tidak membuatnya merasa trauma. Dia suka memacu kendaraan dengan adrenalin tinggi. Telepon dari Max dan pesan yang di balas olehnya, dua hal yang dia tunggu-tunggu sejak tadi.

" Jadi siapa dia?"

Tanya Alexander tanpa basa-basi.

" Dia Tuan Guzman, Tuan."

Alexander menggenggam kuat stir kemudi mobil dan menekan gas mobil lebih kuat. Dia sangat marah mendengar fakta siapa yang sudah mengirimkan sopir itu kepada Wanitanya. Nafasnya memburu membuatnya menarik dasi melonggarkan ikatannya. Dia benci ada Pria lain yang juga mengejarnya tambah dia adalah Santiago Garcia Guzman. Dia benci laki-laki itu.

Di sisi lain Negara Spanyol kedatangan Santiago bukan tanpa sebab. Dia adalah perantara yang di butuhkan Perusahaan. Memiliki darah Spanyol membawa keuntungan sendiri untuk Santiago. Dia adalah salah satu investor besar dalam proyek besar tersebut. Bantuan itu sebetulnya tidak terlalu di butuhkan tetapi keributan antara Rose dan Alexander yang sudah menjadi gosip itu menyebar sangat cepat bahkan terdengar hingga Perusahaannya.

Setelah mencari tahu dan sadar bahwa Wanita yang viral di lingkungan pekerja itu kebetulan adalah wanita yang sudah menarik perhatiannya sejak awal pertemuan, dia semakin bersemangat. Di tambah kebetulan lain adalah mereka sama-sama terlibat dalam Proyek Spanyol semakin membuatnya yakin bahwa pertemuan mereka bukanlah sebuah kebetulan biasa. Dia tahu kesempatan tidak datang dua kali walaupun menyadari sikap Alexander yang tidak wajar karena tidak biasanya dia memilih untuk turun menghadapi pegawainya secara langsung. Dari semua informasi yang di dapat membuatnya dengan mudah menyimpulkan bahwa mereka memang sedang jatuh cinta pada wanita yang sama.

Dia sudah menyadari bahwa berkompetisi dengan Alexander bukan hal yang mudah. Dia gigih, mudah termotivasi dan pantang menyerah.

Sial ini akan sangat sulit!

Gumamnya dalam hati.

Namun tekadnya semakin besar ketika memandang Wanita yang sedang menyiapkan diri untuk Rapat Presentasi Mega Proyek itu. Dia sebagai moderator dan ini adalah kali pertamanya. Dia sudah mempersiapkan diri dengan baik sejak satu minggu yang lalu. Satu minggu terakhir yang sangat berantakan tidak mempengaruhi kerja otaknya untuk mengingat apa yang harus di sampaikan dalam presentasi. Dia gadis dengan ingatan yang tajam.

Presentasi di mulai tetapi arah pandangan mata Santiago tidak pada papan melainkan pada wajah gadis  yang terlihat tegang namun berusaha menenangkan diri.

IMPULSIVE BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang