Chapter 27

15.9K 978 90
                                    

Flashback ( Last )

" Kau bisa pergi dan mencegahnya."

Pria itu mengucapkan kalimat dengan wajah datar yang dingin.

Bukan hal itu yang dia inginkan.

Rose duduk di kursi tercengang menatapnya dengan tatapan kosong. Dia masih belum mengerti kenapa Pria itu memaksanya untuk meninggalkannya jika ada sesuatu yang terjadi pada dirinya.

" Ada apa sebenarnya denganmu, Al?"

Tanya Rose.

Pria itu tetap bungkam namun tidak berani menatap wajah lugu penuh penasaran itu. Dia memang tidak sanggup hingga ujung lidahnya terasa kaku. Hatinya berteriak ingin mengatakan tentang kondisi medis yang dia derita. Tetapi harga diri seorang Pria terletak pada janjinya dan dia sudah berjanji pada Neneknya.

" Ada hal yang sudah terjadi dan tidak bisa aku ceritakan padamu."

Ucapnya lemah.

" Sorry, Rose."

Terdiam.

".......... seharusnya kita memang tidak pernah bertemu."

Ucapnya tertunduk.

Dia benci sekali mengatakan hal ini dan mengutuk siang hari di tengah badai salju dimana mereka bertemu untuk pertama kalinya.

" Aku rasa aku lebih baik pergi."

Ucapnya walaupun raga itu seperti berat untuk melangkah.

Rose memandang dengan air mata di pelupuk matanya. Dia benci dengan suruhannya untuk meninggalkannya jika sesuatu terjadi kepada Alexander. Dia sangat tidak mengerti jalan pikiran Pria ini. Hanya saja setengah hatinya sudah terlanjur dia berikan padanya. Jika memang seperti itu, dia akan terus mencoba.

" TIDAK!"

Teriakannya membuat kaki Pria itu berhenti melangkah.

" Jangan pergi!"

Memeluknya dari belakang.

" Tidak akan ada yang terjadi padamu dan tidak akan ada yang meninggalkan satu sama lain."

"....... please stay with me."

" ...... jangan menjauhiku bahkan jika hanya sedetik saja."

Mengencangkan pelukannya.

Pagi hari akhirnya tiba dan mereka sudah bersiap. Semalam mereka habiskan dengan berbicara banyak hal kecuali alasan tentang suruhan itu. Rose sudah siap dengan celana panjang ketat dan atasan berbahan rajut berlengan panjang, mereka memutuskan untuk mengurus proses check out karena Rose akan tinggal bersamanya di Hotel yang berbeda.

Hari berlalu dengan cepat.

Pria itu memanjakan Gadisnya dengan menuruti semua keinginannya. El Greco, dan Gaudi untuk esok harinya, menonton Flamenco dan mengunjungi situs budaya lain. Schedule sudah tersusun rapi.

IMPULSIVE BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang