" Terima kasih, Luce."
Ucap Rose sembari memeluknya.
Wajahnya terlihat lelah, begitupun sepasang mat yang sembab, keadaan Rose membuat Lucy seperti ingin menangis. Dia tahu pasti sangat berat semua ini bagi mereka berdua.
" Say goodbye to Aunty Lulu, Kasey."
Kasey yang masih sibuk dengan Lego pemberian Lucy melambaikan tangannya, dia tidak memberi tatapan pada Aunty Lulu karena masih fokus pada mainan barunya.
Rose mengantar Lucy menuju kearah mobil yang terparkir di halaman, tidak ada Clark karena Lucy menyuruhnya untuk diam di Hotel, kehadiran Clark hanya akan memperkeruh suasana. Dia meninggalkan Pria itu dengan perasaan yang teramat kesal namun itulah yang terbaik untuk semua orang.
" Apa kau sungguh tidak ingin di temani?"
Lucy meyakinkan sekali lagi yang di balas satu anggukan pelan olehnya.
" Sampaikan salamku pada Clark."
Ucapnya sebelum mereka berpisah.
Lucy tersenyum kecil dan meyakinkan Rose melalui tatapannya. Dia masuk kedalam mobil kemudian membuka kaca mobil sebelum pergi.
" Lakukan apa yang hatimu inginkan, Rose!"
Teriaknya sebelum benar-benar berlalu.
Rose tersenyum ragu dan membalasnya dengan melambaikan tangan. Setelah mobil menghilang dari pandangan matanya, dia pergi masuk kedalam dimana Kasey sudah menunggu dengan Ayahnya.
Alexander memangkunya dengan sesekali menciumi dan membelai rambutnya gelapnya. Dia tersenyum bahagia berada dekat dengan putrinya dan memperlihatkan sisi lain dari seorang Pria yang dingin. Sikapnya membuat hati wanita itu goyah, dia terenyuh memandang mereka berdua.
Bagaimana hati ini terasa hangat ketika diluar sana terasa dingin?
Bagaimana kabut yang menyesatkan mata dan membuatku panik itu menghilang dan hanya ada titik-titik embun jernih menyejukkan?
Semua terasa normal.
" Al...."
Panggilnya.
Dia bermaksud untuk mengucapkan sesuatu namun Kasey menyela.
" Mommy, bisakah Kasey pergi tidur?"
Kasey menguap dan matanya berair kemerahan, Rose melirik jam tangan dan memang ini sudah jam sembilan malam, waktunya untuk Kasey pergi tidur.
" Kasey harus naik sekarang dan mengganti baju dulu ya."
Ucap Alexander.
Alexander dengan posisi jongkok, dia menatapnya dengan air mata yang menggenangi sudut matanya. Dia tahu ini sudah waktunya.
" Berjanjilah pada Daddy bahwa Kasey akan menurut pada Mommy."
Kembali menimpali.
Dia membelai wajah putrinya yang cemberut. Kasey memajukan mulutnya dan dia tampak sangat menggemaskan. Alexander menatap dengan sedih pada gadis kecilnya. Hal ini karena kesepakatan yang mereka buat di Coffee Shop.
Rose hanya berdiri, terdiam membeku, rasa iba terus menerus muncul, membuat keteguhan hatinya pelan-pelan goyah. Dia saja bahkan tidak sanggup melihat perpisahan itu.
Kasey kecil menarik tangan ayahnya yang berada di pipinya. Dia menariknya, menuntunnya menuju ke lantai atas. Mereka berdua terkejut namun tak mampu untuk mencegahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMPULSIVE BOSS
RomanceRose Elizabeth Nolan adalah gadis cantik dari kalangan menengah keatas yang berasal dari Inggris. Dia diterima bekerja di sebuah perusahaan raksasa bernama Thorn Company yang berada di Newyork dan memutuskan untuk pindah ke Amerika demi mengejar cit...