Rina membuka matanya, ia melihat sekeliling nya, ia masih di brunei! Ya hari terakhirnya di negara kecil yg indah ini.
Rina beranjak bangun, ia melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah 5 pagi, ia pun buru buru utk melaksanakan kewajibannya menunaikan shalat subuh..
"Hey ngomong ngomong, bukannya semalam aku di atas? Kenapa sekarang aku di kamar ? Apa fakhrul ya yg membawaku kesini?
Rina bertanya tanya pada hatinya. Selesai shalat ia baru sadar bahwa semalam ia baru saja terlibat pembicaraan lagi dengan fakhrul dan setelah itu, lagi lagi ia tidak bisa menahan kantuknya.
Rina pun langsung beranjak dan keluar dari kamarnya.
"Hello selamat pagi kak " sapa rina ke kak lisa yg nampak sibuk menyiapkan sarapan.
"Hay kamu, selamat pagi juga. Kamu sudah bangun ya" sapa ka lisa lagi sambil tak menghentikan aktivitasnya.
"Iya kak" jawab rina tersenyum, lalu membantu menyusun piring piring.
"Si fakhrul juga sudah bangun , ia ada di depan rumah sedari tadi. Duduk melamun, entahlah apa apa saja yg ia fikirkan. Atau mungkin ia memikirkan perihal pernikahan kalian .
Rina pun tersenyum saja, ia masih ingat betul reaksi fakhrul ketika ia menerima idenya utk segera menikah.
Dan akhirnya rina pun mencari fakhrul..
"Hello good morning mr.fakhrul razi" sapa rina ketika ia berhasil menemukan fakhul, dan benar saja apa yg kak lisa bilang bahwa laki laki itu sedang melamun.
"Hallo sayang, selamat pagi juga. Kamu sudah bangun rupanya " balas fakhrul langsung menunjukkan ekspresi bahagianya melihat wajah natural rina pagi ini.
"Iya aku udah bangun. Kenapa kmu ngelamun pagi pagi kang?
"Tidak melamun juga sih. Cuma asyik saja merasakan suasana pagi negaraku, esok aku sudah akan sibuk lagi di negaramu . aku pasti akan rindu suasana seperti ini" ucap fakhrul menatap depan, melihat suasana sepinya negara nya tercinta. Esok ia akan menjumpai lagi hiruk pikuknya dijakarta. Benar benar jauh berbeda.
Rina pun tersenyum,mencoba memahami apa yg fakhrul rasakan saat ini.
"Gapapa kang, besok besok jika kamu rindu kamu bisa pulang lagi . karena walaupun sejatinya seorang pengembara bisa hidup dimanapun tp ia tidak akan pernah bisa melupakan tanah kelahirannya " ucap rina yg terasa begitu menyayat hati fakhrul.
"Ya kamu betul. Aku mungkin bisa nyaman dimanapun tp aku tidak bisa lupa negara ini " ucap fakhrul memegangi tangan rina.
Rina hanya tersenyum,
"Oh ya. Ngomong ngomong semalem aku kok bisa tidur dikamar yah ? Apa kamu membawaku? Tanya rina kemudian.
"Ya tentu. Memangnya terakhir kali siapa yg bersama kamu? Aku bukan membawa kamu, aku membantu kamu ke kamar. Kamu itu niat tidur sebentar tp kenyataannya justru satu jam ga bangun bangun, untung ketika baru saja berniat menggendongmu kamu langsung bangun dan aku memapahmu ke kamar. Beruntunglah , setidaknya aku tidak harus berolahraga malam malam karena mengangkatmu " ucap fakhrul menggoda rina.
Rina pun tertawa, ya mungkin sja ia memang bangun semalam dan fakhrul membawanya ke kamar Bukan menggendongnya , karena ia yakin fakhrul masih takut "terlalu jauh" dengan semua ini.
"Ya sudahlah. Aku mungkin lupa" jawab rina lagi mencoba melupakan. Meski ia merasa ada satu hal lagi yg mengganjal, ia merasa ada yg menciumnya ia yakin itu fakhrul, tapi ia tak berani menanyakannya. Ah mungkin saja cuma mimpi ! Rina menampik fikirannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku
FanfictionAku terbiasa sendiri lalu aku bertemu dengan orang yang terbiasa sendiri. Kami aneh, kami tidak seperti pasangan yg biasa tapi justru karena itu kami saling mencintai. Mencintai tanpa butuh alasan. (Cerita ini saya tulis berdasarkan real story yang...