Rina memandangi fakhrulnya terus terusan. Saat ini kekasihnya itu sedang di make over sedikit untuk tampilanya malam nanti, rambut fakhrul sedikit dibuat mohak..
"Deeeuuh gantengnyaaa,,pacar siapa si" ucap rina menggoda.
Fakhrul hanya senyam senyum..
"Entahlah, siapa yang sudi jadi pacar aku " saut fakhrul meledek.
"Yaaaah, dia gatau aja diluar sana banyak yang ngantri mau jadi pacar kamu" rina menanggapi lagi dengan jahil,,
"Oh mereka ngantri ya? Ngantri apa toh? Suruh pulang gih ! Jangan lupa bilang akunya sudah sold out"bls fakhrul lagi.
Rina pun tertawa terbahak bahak.
"Kasian yee, udah ngantri cape cape, tau taunya ga dapetin kamu juga. Rina masih saja menggoda fakhrul, saat ini ia memang sudah siap dengan kostum hostnya, menunggu brifing dari kru maka ia menyempatkan menunggu fakhrul.
"Ho'oh kasiaaan ye. Ya namanya juga aku udah cinta banget sama host satu itu jadi mana peduli sama perempuan lagi di luar sana"bls fakhrul lagi.
"Emang ye dasar tuh cewe, udah muka juga seadanya , hidung juga pesek, bisaa banget ye bikin kamu jadi cinta banget gini" saut rina menimpali. Fakhrul pun tertawa sejadinya..
"Biar saja , bagaimanapun kurangnya dia dimata orang aku tetap mengganggapnya sempurna" jawab fakhrul lalu memakai jasnya yg sudah disiapkan asistenya, mandala.
"Hmm gitu yaa, beruntungnya ya wanita itu ! Saut rina lagi sambil memencet mencet handphonenya.
Fakhrul pun tersenyum dan tiba tiba saja ia menarik kursi rina dan menghadapkannya ke arah cermin
"Iya , dan dialah wanita beruntung itu ! Ucap fakhrul menunjuk ke arah cermin, membuat rina senyum senyum. Cermin itu menampilkan wajahnya. Karena Ya! Cuma dia dan hanya dia yang fakhrul mau.
Rina pun bangun, menghampiri fakhrul yg sibuk merapikan stylenya hari ini.
"Munyitkuu, semangat ya jadi jurinya. Katakan apa saja yg mau kamu katakan di sana, jangan membatasi dirimu mengeluarkan pendapat, karna kamu itu pantas dan layak,, rina merapikan jas fakhrul. Seolah olah memang sudah akan jadi tanggung jawabnya setelah tanggal 13 juli kelak.
Fakhrul tersenyum, menaruh kedua tangannya dipundak rina.
"Iya sayang, aku bersyukur selalu punya kamu yg paham bagaimana aku, terimakasih ya host favoritku. Semoga lelahmu menjadi host akan dibayar indah oleh allah setelah ya. Mari semangat! Untuk kita berdua ! Untuk cita cita ini." fakhrul menepuk pundak rinanya pelan, memberi semangat untuknya dan juga untuk dirinya sendiri agar keduanya samasama kuat dan selalu bersama di situasi apapun.
Jam berputar cepat, sudah makin malam dan sudah beberapa segmen yg di lalui. Sementara rina dan fakhrul masih saja menjalankan tugas keduanya, yang satu masih tetap dengan keceriannya sebagai host sementara fakhrul terlihat serius di meja juri.
"Fakhrul maju sini dong,, ucap ramzi memecah lamunan fakhrul. Saat ini, di segmen ini nampaknya akan lebih santai. Pasalnya belum ada kontestan yg ditampilkan, justru rinalah yang sedari tadi sibuk mondar mandir dengan serabinya..
"Yaaah maaf ya serabi nya udah diangkat ibu itu, padahal aku buat itu khusus untuk kamu loh. Maf ya" rina nampak uring uringan, pasalnya serabi yg ia mau berikan utk fakhrul sudah tidak ada.
"Iya gapapa, aku bisa ambil yg lain" jawab fakhrul mengalah
"Tapi aku mau kamu makan hasil buatan aku" rengek rina lagi.
"Ihh rempongg yee" celetuk iis dahlia kemudian.
"Udeh,makan aja serabi yg ada. Biar rina yang suapin" ucap ramzi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku
FanfictionAku terbiasa sendiri lalu aku bertemu dengan orang yang terbiasa sendiri. Kami aneh, kami tidak seperti pasangan yg biasa tapi justru karena itu kami saling mencintai. Mencintai tanpa butuh alasan. (Cerita ini saya tulis berdasarkan real story yang...