Irfan menyuruh rina utk menghampirinya, ia juga meminta rina utk menelfon pak tatang juga,ayah rina. Dan sambungan telfon itu pun di loudspeaker oleh irfan dan hingga akhirnya..
"Hallo " pa tatang benar benar mengangkat tlfonnya. Reaksi rina dan fakhrul pun aga sedikit shock. Pasalnya ini kali pertama pa tatang dilibatkan utk sebuah acara, menggali gali perihal hubungan anaknya dan fakhrul.
"Hello pa tatang, ini irfan hakim. Ini saya nelfon pake nomer rina, lagi di acara syuting bareng fakhrul razi. Pa tatang, fakhrul razi itu siapa? Tanya irfan hakim menggoda.
"Ya menurut berita mah fakhrul razi teh pacarnya rina" jawab pa tatang
"Ooh pacarnya rina? Sebentar! Kok menurut berita sih? Tanya irfan lagi mulai julit
"Engga engga. Orang udh tau,aih bapak kan rina udh sering cerita" bantah rina
"Pa tatang, setuju ga sama fakhrul razi? Tanya irfan. Fakhrul dan rina saling bertatapan, dedegan dengan jawaban sang ayah. Fakhrul pun memegang tangan rina, agar bisa tenang.
"Ya kalo orangtua mah gimana yah, asal yg baik, yg sholeh, yg bertanggung jawab, kalo calon suami kan harus bagus akhlaknya" jawab pa tatang. Membuat fakhrul dan rina senyam senyum saja.
"Kalo fakhrul razi bagus ga akhlaknya pa tatang?tanya irfan lagi.
"Ya kalau diamati mah baik yah orangnya, pintar , punya etika, punya attitude yg baik dan kelihatannya juga akhlaknya bagus. Ya kan bapak cuma bisa mengamatinya dari televisi aja,belum pernah ketemu"
"Eh pa tatang, rina kan udah 2 kali kecewa, mengalami kegagalan dalam rumah tangga, dan itu kan juga bukan mau nya rina juga,ada ketakutan ga pak dengan niat rina yg sepertinya akan mau menjalani yang ketiganya ? Irfan mulai berbicara ke arah serius. Sementara fakhrul hanya diam, mencoba menahan gejolak perasaaannya saat ini .
"Ada irfan bapak khawatir, bpk juga sering bilang ke rina klo bapak ini khawatir. Ya namanya orangtua, rasa kekhawatiran itu pasti ada ya tapi itu dikesampingkan karna yg paling penting kan orang tua tuh mendoakan, agar anaknya benar bnr bsa mendapatkan pendamping yg terbaik , benar benar cocok dengan rinanya,dengan orangtua dengan tuntunan agama, itu yg paling utama . Jadi ya harapan bapak ya itu tadi, mendapatkan calon pendamping berakhlak,berbudi pekerti trus juga bisa jadi imam yg baik karena kan suami itu yg akan mendidik, yg mengarahkan dalam rumah tangga"pa tatang menjelaskan semuanya. Sementara fakhrul justru mengalihkan pandangannya, merasa tidak kuat.
"Bapak, ini kan ada fakhrul razinya, bapak mau ngomong apa sama fakhrul nitipin anak bapak ? Ucap irfan lagi,
Dan fakhrul pun benar benar tidak bisa menahan lagi, ia menangis. Ia memilih ini utk menumpahkan perasaanya , ia sudah berusaha tegar. Namun jika sudah berbicara perihal orangtua, ia merasa begitu sensitif.
Rina menaruh satu tanganya di pundak fakhrul, mencoba menenangkan kekasihnya.
"Iya jadi bapak berharap ke fakhrul atau kang alul ya, jadi ya kalau memang kang alul berminat dengan anak bapak, ada kecocokan ya bapak nitipnya kan kalo berumah tangga itu ada yg senang ada yg susah nah itu harus bisa menghadapi dan mengatasi semua itu dan yg paling penting fakhrul bisa jadi pemimpin, bsa jadi imam untuk bisa mendidik rina"
Fakhrul mengiyakan setiap ucapan yg dilontarkan ayah rina namun ia terus saja menangis mendengar semua ini. Rina yg sepaham dan ikut merasakan pun langsung spontan memeluk laki laki nya itu. Mencoba menenangkan, karena tidak akan ada orang yg tidak terharu dengan moment seperti ini.
"Sebenarnya tidak ad yg mau saya sampaikan, namun saya berterima kasih karena mungkin tidak keterlaluan jika rasa terimakasih ini saya haturkan karena bapak sudah merestui hubungan kami dan saya akan insya allah menjaga, menjaga dan terus menjaga. Dan insya allah juga pak, saya akan berusaha jadi menantu yg baik" ucap fakhrul ketika irfan memintanya untuk menyampaikan sesuatu kepada calon mertuanya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku
FanfictionAku terbiasa sendiri lalu aku bertemu dengan orang yang terbiasa sendiri. Kami aneh, kami tidak seperti pasangan yg biasa tapi justru karena itu kami saling mencintai. Mencintai tanpa butuh alasan. (Cerita ini saya tulis berdasarkan real story yang...