[8]Bambam

2.9K 155 6
                                    

Ayo berkencan

-

Di salah satu sudut Cafe terlihat dua orang yang sedang duduk saling berhadapan.

Hening

Itulah suasana yang tampak di antara kedua orang itu. Mereka larut dalam fikiran masing-masing.

"Aku akan kembali ke jepang"

Suara sang gadis mencoba memecah keheningan di antara mereka.

Mendengar itu pria yang sejak tadi menundukkan kepalanya akhirnya mendongkak dan menatap gadis di hadapannya.

"Kapan?" Tanya pria itu.

"Dua hari lagi"

"Kapan kau kembali?"

"Saat acara pertungan"

Keduanya diam.

"Mina" panggil pria itu pada gadis di hadapannya.

Mina, gadis itu hanya menjawab dengan gumaman tampa menatap pria di hadapannya.

"Apa kita benar-benar harus melakukan ini?" Tanya pria itu sambil menarik tangan mina dan menggenggamnya.

"Apa maksudmu Bambam?"

"Apa kita harus benar-benar menyerah?"

Mina tersenyum, bukan senyum tulus seperti yang biasa ia tunjukkan melaikan senyum terpaksa dan Bambam tau itu.

"Bambam... " Mina membalas genggaman Bambam padanya.
"Baik kau dan aku sudah tau kalau ini tidak akan berhasil. Kita sudah mencoba untuk tidak menyerah, kita juga sudah berusaha untuk mempertahankan semuanya" lirih Mina sambil berusaha menahan agar air mata yang sudah tergenang di pelupuk matanya tidak keluar. Jika Mina berkedip satu kali saja maka airmatanya akan segera turun.

"Tapi aku tidak bisa melepaskanmu"

"Aku juga Bam, tidak mudah bagiku untuk mengatakan semua ini, kau tau? Ini sangat menyakitkan, berpisah denganmu adalah hal yang tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Tapi melihat situasi dan kondisi kakek sekarang kita tida ada pilihan lain selain menyerah dan menekan ego kita untuk bersama dalam-dalam" Pertahanan Mina runtuh, air mata yang sejak tadi berusaha ia tahan akhirnya tumpah juga seiring dengan suaranya yang semakin mengecil di setiap akhir kalimatnya.

Tangan Bambam terjulur dan menyeka air mata Mina "Jangan menangis, ku mohon"

Tangisan Mina perlahan mulai berhenti. Beruntung di cafe ini hanya ada mereka berdua dan saru pengunjung yang duduk cukup jauh dari tempat mereka. Kalau tidak orang-orang pasti akan mengira Bambam melakukan sesuatu yang salah pada Mina.

Mina memegang tangan Bambam yang sejak tadi menyeka air matanya dengan lembut dan itu membuat pergerakan tangan Bambam terhenti.

Mina menurunkan tangan Bambam dari pipinya dan menggenggamnya.

"Bam.... ayo berkencan"

-

Besoknya, sekitar pukul tujuh pagi Bambam menjemput Mina di apartemennya.

Bambam menunggu Mina di lobby apartemen karna Mina yang memintanya.

Tak lama Mina keluar dari salah satu lift dan langsung menghampiri Bambam yang sudah menunggunya.

Bambam menatap Mina dari atas sampai bawah, dan iya semakin sadar kalau ia sangat mencintai sepupunya ini.

Sepupu

Bambam tersenyum pahit saat mengingat kalau mereka adalah sepupu.

Karna status sepupu itulah ia dan Mina harus putus karna keluarga mereka menentangnya.

Myoui Mina!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang