Mina merasa pipinya panas dan agak perih setelah menerima tamparan dari cewek yang dia tahu pacar dari salah satu temannya.
"Apa-apaan sih lo?!" Bukan, bukan Mina yang memekik tak terima begitu melainkan Lisa, teman yang tadi jalan berdua dengannya sebelum tangannya di cekal dan dia mendapat tamparan tadi.
"Diem lo. Gue gak ada urusan sama lo." sentak Celine, cewek yang tadi menampar Mina itu.
Lisa mendelik tak terima. "Lo cewek gila tiba-tiba dateng nampar temen gue jelaslah ini ada urusannya sama gue."
Lisa sudah maju ke depan Celine, hendak membalas perlakuan cewek itu tapi di tahan sama Mina yang akhirnya bersuara setelah beberapa saat cuma diam. "Lis, udah."
"Tapi Na." protes Lisa tapi Mina menyakinkan Lisa kalau dia bisa mengatasi ini.
"Gue gak tau ya lo kenapa tiba-tiba dateng terus nampar gue."
Celine berdecih. "Gue putus sama Harry."
Mina mengeryit. Kalau dia dan Harry putus urusannya sama Mina apa?
"Terus hubungannya sama gue apa?" Tanya Mina yang menyuarakan kebingungannya.
Celine lagi-lagi mendecih dan kali ini disertai tawa sinis dari cewek cantik itu. Walau agak ngeselin tapi Mina akui kalau Celine itu memang cantik cuma kelakuannya aja yang sedikit kurang.
"Gak usah belagak pilon deh lo perempuan. Gue sama Harry putus gara-gara dia selingkuh sama lo dan dia lebih milih lo di banding gue! Benerkan dugaan gue selama ini kata temen itu cuma kedok buat nutupin kebusukan kalian." kata Celine dengan sini dan menekan kan kalimatnya pada kata teman.
Kepala Mina rasanya berdenyut karena kata-kata Celine barusan.
"Kok diem? Gak bisa jawabkan lo. Emang dasar murahan."
Mina mendelik tak terima begitupun Lisa yang seperti udah mau meledak.
"Lo! Dasar cewek sin-" geram Lisa.
"Jaga ya omongan lo Celine. Gue diem aja soalnya gue masih ngerhargain lo. Tapi bukan berarti lo bisa seenaknya ngatain gue." kata Mina yang memotong ucapan Lisa.
"Lo harusnya bisa mikir kenapa Harry bisa giniin lo. Lo harusnya gak usah nyalahin gue atau siapapun lo harusnya nanya ke diri lo sendiri lo itu pantes gak buat di perjuangin? Jangan salahin orang mulu Lin, introspeksi diri lo, apa lo cukup baik buat Harry" lanjut Mina lagi yang ucapannya kali ini berhasil membungkam Celine. Mina kemudian menarik tangan Lisa dan meninggalkan Celine yang masih diam.
***
"Heh lo. Bagus ya lo di sini enak-enakan sedangkan gue habis di caci maki sama cewek lo." Mina duduk di sebelah cowok yang kepalamya habis dia pukul pakai tas itu.
"Gila sakit bener kepala gue. Kalau gue geger otak gimana? Eh bentar lo habis di labrak sama Celine?"
Mina yang duduk di samping cowok yang habis dia pukul itu mengangguk santai sambil meminum minuman yang ada di atas meja yang dia yakini punya cowok itu.
"Iya Tuan Harry yang terhormat."
"Lo di apain sama dia?"
"Gak banyak sih cuma digampar sama dimaki. Lo sama dia putus?"
"Iya. Dia nuduh gue sama lo pacaran karena minggu lalu dia liat kita jalan berdua di mall yaudah gue jawab iya aja." kata Harry santai sambil kembali bermain sama laptop di depannya.
Sedangkan Mina, gadis itu hampir tersedak minuman Harry yang dia minum. "Gila ya lo? Pantes aja dia berani banget ngata-ngatain gue murahan sama pelakor."
Harry cuma ketawa tanpa dosa dengarnya.
Keduanya diam sampai Mina akhirnya menyadari sesuatu.
"Bangsat. Lo kenapa sih?! Gue bisa geger otak beneran kalau sama lo." protes Harry karena kepalanya kembali mendapat pukulan dari Mina.
"Sekarang gue paham. Jadi ini tujuan lo minggu lalu ngajak gue jalan pakai baju kembaran. Lo sengajakan bawa gue ke sana karena lo tau Celine bakal ke sana jadi lo sengaja biar dia liat kita dan akhirnya mikir gue sama lo beneran ada apa-apa. Ngaku gak lo?! Wah lo manfaatin gue ternyata."
Harry lagi-lagi ketawa tapi kali ini dengan menggaruk kepalanya yang Mina yakin sama sekali gak gatal. "Maaf Na gue gak maksud manfaatin lo tapi lo tau sendiri gue udah gak kuat sama sikap Celine gue pengen putus cuma gak tau mau pake alasan apa jadi ya gitu, lo paham lah."
"Bener-bener lo ya." geram Mina. Tangannya terangkat berniat mau memukul cowok di depannya itu.
Harry panik. "Na jangan marah. Gue itu sebenernya beneran suka sama lo." kata Harry cepat.
Tangan Mina yang tadinya sudah akan memukul Harry mendadak berhenti karena ucapan cowok itu. Mina diam dengan mata mengerjap pelan.
Melihat itu Harry dengan sigap memanfaatkannya.
"Tapi boong!" lanjut Harry yang sudah berlari setelah mengambil semua barang-barangnya.
Mina segera tersadar dan melihat Harry yang sudah menjauh sambil menertawakan dirinya.
"Ah sial. Jantung gue. Harry kurang ajar." umpatnya kemudian segeran menyusul cowok itu yang sudah agak jauh.
"Astagfirullah, berdosa banget Harry bikin jantung gue kayak marathon gini."
Ya Mina memiliki perasaan lebih ke temannya itu tapi Harry dia sama sekali gak pernah melihat Mina sebagai perempuan.
Harry
Si laki laki tidak peka