Seorang gadis baru saja keluar dari ruangan yang di sebut kelas dengan wajah lesunya tapi itu tidak berlangsung lama saat matanya menangkap sosok pria yang sedang berdiri menunggunya.
Tidak berlama-lama gadis tadi langsung menghampiri pria itu dan menempuk pundaknya pelan.
"Hai udah lama nunggu?" Sapa Mina saat Kihyun pria yang berada di depannya itu menoleh padanya.
"Gak juga, gimana sama dosen itu?" Kihyun sambil menrangkul Mina dan mereka berjalan bersama.
Mina menghela nafas saat mendengar pertanyaan kekasihnya itu.
"Kenapa?" Tanya kihyun sambil memperhatikan wajah gadis di sampingnya itu.
"Gak. Kayak biasa dosen itu selalu nyusahin mahasiswanya"
Kihyun mencubit gemas pipi Mina.
"Ke Apartemen aku dulu yuk" Tawar Kihyun.
"Ngapain? Pasti nyuruh rapihin lagikan" Mina menatap tajam ke arah Kihyun dan yang di tatap cuma bisa nyengir.
----------
Mina mendudukkan dirinya di sofa apartemen milik kihyun dan Kihyun? Pria itu sejak masuk tadi sudah langsung masuk kekamarnya.
"Dia ngapain sih?" Gerutu mina karna sudah terlalu lama menunggu kihyun di ruang tamu sendirian.
----------
Mina membuka pintu kamar Kihyun ia berniat ingin meminta penjelasan mengenai barang yang ia temukan di dalam kantong jaket milik kihyun.
Mata mina membulat sempurna saat melihat keadaan pria itu niatan awalnya kini sudah hilang karna melihat keadaaan Kihyun.
Mina menghampiri Kihyun yang sedang duduk di lantai dengan keadaan yang bisa dikatakan seperti mengigil
"Kamu kenapa?" Tanya Mina dengan panik.Kihyun tidak menjawab melainkan langsung mengambil jaketnya yang tadi di bawa Mina dan mulai merogoh satu persatu kantong jaketnya.
"Sial mana sih" Kihyun terus mengumpat saat barang yang ia cari tidak dapat ia temukan.
Sesekali Kihyun juga menjambak rambutnya."Kamu cari apa? Ini?"
Kihyun menoleh ke arah Mina dan mendapati gadis itu menangis dan memegang sebuah bungkusan yang sejak tadi ia cari.
Kihyun berusaha mengambil bungkusan dari tangan Mina tapi, Mina menjauhkan bungkusan itu dari jangkauan Kihyun.
"Sayang.......aku mohon kasih itu dulu" Suara Kihyun parau.
"Sejak kapan?"
"Sejak kapan kamu pake ginian?"
"SEJAK KAPAN?!""Mina. Sayang nanti jelasin semuanya. Berikan itu dulu. Aku bakal sekarat. Please" keringan dingin mulai membajiri pelipis Kihyun.
Mina melempar bukusan tadi ke hadapan Kihyun.
Kihyun buru-buru mengambil sesuatu yang berasa di laci nakas samping tempat tidurnya dan segera membuka bungkusan tadi dan memasukkan isinya kedalam selang ah tidah itu lebih terlihat seperti sedotan.