[43] Ngabuburit

1K 65 12
                                    

Mina bergegas begitu selesai membalas pesan dari Younghoon tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina bergegas begitu selesai membalas pesan dari Younghoon tadi. Kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman begitu netranya menangkap sosok Younghoon — pemuda yang berstatus sebagai kekasihnya sejak satu tahun terakhir tengah berdiri tak jauh darinya.

"Younghoon." panggil Mina pelan sambil menepuk bahu pemuda itu pelan karena memang posisi Younghoon yang membelakanginya.

Senyum terpatri di wajah tampan milik Younghoon begitu ia berbalik dan menemukan Mina. Kedua tangan Younghoon terulur bermaksud untuk memeluk gadisnya tapi dengan cepat dicegah oleh Mina. Alis Younghoon terangkat dan menatap Mina bingung.

Mengerti dengan maksud tatapan Younghoon. "Puasa Hoon, gak boleh peluk-peluk." kata Mina dan membuat Younghoon tertawa pelan kemudian mengacak poni gadisnya itu gemas.

"Ada-ada aja. Pergi sekarang yuk? Ntar kesorean." kata Younghoon kemudian melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

***

Mina menatap takjub pada stand-stand makanan yang ada, iya Younghoon — kekasihnya itu mengajaknya ke bazar kuliner ramadhan. Jujur ia sangat senang karena memang sudah sejak lama ia ingin mengajak Younghoon tapi ia urungkan karena beberapa alasan.

"Biasa aja liatnya, ini masih belum buka puasa." Younghoon mendorong pelan kening Mina dan membuat gadis itu jadi menggerutu tidak jelas.

"Tapi Hoon, kamu kok kepikiran bawa aku ke sini?" tanya Mina karena seingatnya dia belum, bahkan tidak berniat memberitahu Younghoon perihal keinginannya ini.

"Oh itu tadi Juyeon bilang ke aku katanya kamu pengen banget ke sini bareng aku tapi gak enak ngomongnya. Lagian kamu kenapa pake gak enak segala? Kan tinggal bilang pasti aku temenin." tanya Younghoon. Ia bingung mengapa gadisnya inu tidak bicara langsung padanya? Padahal jika diminta ia dengan senang hati akan melakukannya.

Mina tampak sedang berfikir, jujur ia bingung harus menjawab apa pada Younghoon. "Ya gak enaklah pokoknya kan kamu juga sibuk jadi akunya jadi mikir kalau mau ngajak-ngajak kamu gini."

Younghoon menatap gadisnya itu sangsi, ia kemudian menghela nafas berat. Ia tau alasan yang diberikan Mina bukanlah alasan yang sebenarnya. "Min jujur sama aku, alasan kamu bukan itukan. Kam-"

"Iya, aku gak enak ngomong sama kamu karena itu terus aku juga gak enak soalnya nanti kamu harus nungguin aku sholat." dengan cepat Mina memotong ucapan Younghoon.

Lagi, Younghoon menghela nafas berat.  "Kamu aja gak keberatan nungguin aku selesai ibadah dulu tiap kita mau jalan jadi kenapa kamu harus gak enak minta aku nemenin kamu ngabuburit dan nyelesaiin kewajiban kamu sama Tuhan kamu?"

"Min berapa kali aku bilang, jangan jadiin perbedaan kita sebagai halangan." lanjut Younghoon.

"Maaf, tapi aku cuma gak mau kamu merasa gak nyaman Hoon." sesal Mina dan menundukkan kepalanya.

"Justru dengan kamu kayak gini aku jadi gak nyaman. Kamu masih sungkan sama aku jadinya aku gak nyaman."

"Hoon maaf, aku gak maksud bikin kamu ngerasa kayak gitu." lagi, Mina meminta maaf.

Younghoon senyum — senyum yang selalu mampu meluluhkan Mina. "Gak apa-apa lain kali jangan gitu lagi tapi ya?"

Mina mengangguk. "Janji." katanya tanpa disuruh.

"Yaudah kita keliling dulu aja yuk sambil nunggu waktu kamu buka puasa."

Myoui Mina!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang