Seorang gadis berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya pertanda kalau ia sedang kesal pada seorang pemuda yang mengikutinya. Oh jangan lupa dengan wajah kesal dan tangan ia lipat di depan dada menambah jelas kekesalannya. Ia terus berjalan tanpa mau mendengarkan pemuda yang sejak tadi terdengar terus membujuknya dan membuat pemuda itu mau tidak mau harus mengikutinya jika ingin perkataannya di dengar oleh gadis itu.
"Mina! Udah dong aku capek nih ngikutin kamu sambil ngomong kayak gini." adalah Ayudia Mina Azzahra, gadis itu menghentikan langkahnya begitu suara cukup keras dari pemuda itu terdengar. Pemuda itu sedikit bernafas lega saat Mina akhirnya menghentikan langkahnya.
Dengan tangan yang masih di lipat di depan dada, Mina menoleh ke pemuda itu. "Yang nyuruh ikutin aku siapa emang?" tanyanya santai dan datar.
Pemuda itu mendekat ke Mina.
"Stop! Berhenti di situ." titah Mina begitu melihat pergerakan pemuda itu.
Seolah tuli, pemuda itu tetap melanjutkan aksinya yang ingin mendekat.
"Selangkat lagi kamu mendekat kita pu-" ucapan Mina terhenti tatkala pemuda itu menariknya ke pelukan pemuda itu.
"Udah dong ngambeknya. Kan bukan aku yang godain dia tadi tapi dia yang godain aku." kata pemuda itu sambil mengelus surai gadis yang berada di pelukannya itu.
Mina mendorong pemuda itu hingga pelukan sepihaknya terlepas.
"Kalaupun dia godain kamu harusnya kamu hentiin dia Elvano Wooseok Mahardika." ucap Mina dengan penekanan di setiap katanya.
"Aku udah berusaha nolak dan hentiin dia." Wooseok, pemuda itu menjawab. Membela dirinya.
Mina merotasikan matanya. "Gak usah bohong. Aku gak buta ya! Tadi bukannya nolak apa gimana kamu malah senyum. Kesenengan kamu digituin?" hardik Mina lagi.
Wooseok menghela nafas. Gadis ini, seniornya dan sekaligus orang yang sudah menjabat sebagai kekasihnya selama hampir satu tahun ini. Dia lebih mudah setahun dari gadis yang sedang merajuk di hadapannya ini. Walau ia lebih muda bukan berarti Mina terus yang akan mengalah padanya seperti pasangan lain. Tidak jika ia memang salah gadisnya itu tidak akan sudi mengalah seperti sekarang. Gadis itu marah besar saat mendapati dirinya tengah digoda oleh salah satu senior bahkan tadi Mina sempat adu mulut dengan senior itu.
Mina tidak akan mengalah jika merasa memang Wooseok yang salah dan Wooseok pun tidak masalah lagipula dia tidak mau jika Mina terus yang mengalah. Itu namanya dia egois dan Wooseok tidak ingin jadi orang egois bagi Mina.
"Kan gak enak sayang kalau orang lagi ngomong terus tiba-tiba aku tinggalin. Gak sopan namanya."
"Kalau omongannya gak penting kayak tadi kamu digodain harusnya langsung pergi aja cari alasan apa kek. Kamu tuh harusnya lebih hargain perasaan aku bukan perasaan senior centil tadi. Aku ini masih pacar kamu ya, kalau kamu lupa."
Wooseok menyerah. "Oke aku minta maaf. Aku harus apa biar kamu gak marah lagi sama aku?"
"Kamu tau syaratnya Elvano Wooseok Marhardika. Nanti sore bawa ke kostan aku."
Setelah mengatakan itu, Mina berbalik dan meneriaki salah satu seniornya, Daniel namanya untuk mengantarnya pulang.
Wooseok hanya bisa pasrah melihat gadisnya pulang bersama orang lain. Bagaimanapun dia memang salah.
***
Suara ketukan pintu terus terdengar di salah satu kamar kamar kost yang bernomor 9.
Tak lama pintu itu terbuka dan menampilkan seorang gadis dengan rambut sedikit berantakan keluar setelah membuka pintu.