"Permisi Pak."
"Oh Shariana Mina? Masuk, saya sudah nunggu kamu daritadi."
Mina menutup kembali pintu ruangan Pak Pambudi, dosennya begitu ia masuk.
"Ada apa Pak manggil saya?" tanya begitu sampai di hadapan dosennya. Ia melirik orang lain yang berada di sampingnya dengan ekor matanya. Orang yang sejak ia masuk tidak berhenti menatapnya.
Pak Pambudi menyerahkan selembar kertas. "Ini kasih ke staff akademik biar mereka menginput ulang nilai kamu, ini baru selesai karena Hanbin baru menyerahkan laporan tentang kamu."
"Ah iya pak. Terima kasih." kata Mina sambil menerima surat itu.
"Kalian bertengkar?"
Mina menatap bingung dengan pertanyaan dari dosennya itu. "Maaf pak?"
"Kamu sama Hanbin sedang bertengkar? Soalnya kata Bobby kalian ini sudah pacaran tapi saya lihat kalian diem-dieman."
"Ih bapak ternyata suka denger gosip dari senior Bobby ya."
Bukannya menjawab, Mina justru terdengar seperti mengejek dosennya itu. Sementara Hanbin daritadi hanya diam sambil sesekali melirik dan menatap Mina.
"Kalau begitu saya permisi dulu pak, mau ke ruang akademik soalnya sebentar lagi jam istirahat."
***
Mina terkejut begitu keluar dari ruangan staf administrasi ia menemukan Hanbin yang berdiri dan bersandar di tembok dekat pintu.
Mengabaikan Hanbin, ia segera menormalkan ekspresinya dan berniat pergi dari sana tapi cekalan di pergelangan tangannya menghentikan langkahnya.
"Lo apaan sih." sentak Mina sambil berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Hanbin..
Selepas di nasehati oleh pak Pambudi dan di berikan nasehat kalau sayang harus diperjuang kan, Hanbin mengucapkan terima kasih dan langsung bergegas menyusul dan menunggu Mina.
"Kita perlu bicara Min." kata Hanbin pelan.
"Gue gak mau. Dan gak ada juga yang perlu di jelasin Juanda Hanbin." kata Mina sambil tetap meronta.
"Tolong jangan berisik di sini." Keduanya kompak menoleh dan mendapati orang yang mereka tahu sebagai salah satu staf kampus dan menegur mereka. Hanbin dan Mina kompak meminta maaf dan tepat setelah itu Hanbin menarik Mina agar mengikutinya. Ia membawa Mina ke salah satu ruangan yang cewek itu tau sebagai ruang seminar. Ruangan yang biasa dipakai untuk seminar ataupun sidang judul dan proposal untuk mahasiswa yang hampir menyelesaikan studinya.
"Mau lo apa sih Bin?" tanya Mina begitu mereka sudah berasa dalam ruagan. Mina menyentak cekalan Hanbin di tangannya sampai lepas kemudian mengusap pergelangan tangannya yang sedikit memerah.
"Mau jelasin semuanya." kata Hanbin dengan suara yang rendah.
"Jelasin apalagi sih. Kemarin semuanya udah jelas. Lo kayak gini cuma buang-buang waktu."
Hanbin memijit panggkal hidungnya. "Bisa gak jangan asal nyimpulin sendiri dan dengerin aku dulu?" tanya Hanbin sambil menekankan setiap kata-katanya.
Mina menelan ludahnya susah payah saat Hanbin berbicara dan menekan kan katanya dan jangan lupa dengan tatapannya yang tajam untuk Mina.
Menyadari itu, Hanbin menghela nafas berat lalu menarik Mina untuk duduk di kursi yang memang ada di dalam ruangan. Ia kemudian membuat posisi keduanya jadi berhadapan.
"Mina denger." kata Hanbin sambil memegang kedua sisi bahu Mina. "Aku akuin aku salah. Salah banget malah atas apa yang udah aku lakuin ke kam-"
"Baguslah kalo sadar." celetukan Mina yang membuat perkataan Hanbin terpotong.
"Jangan potong omongan akud dulu bisa?" kata Hanbin dan di respon anggukan oleh Mina.
Lagi, Hanbin menghela nafasnya.
"Aku tau kelakuan aku kemarin emang kelewatan tapi kalo kamu berpikir aku cuma main-main aku bisa pastiin kamu salah. Aku sayang beneran sama kamu. Aku nungguin kamu selama setahun lebih apa itu bisa disebut main-main? Dan kamu udah tau aku bahkan memohon ke Pak Pambudi agar aku aja yang jadi tutor kamu."
Yang terakhir sih emang udah tau.
"Soal pertanyaan kamu kemarin."
Mina menaikkan alisnya sebelah, menunggu apa yang akan cowok di hadapannya ini akan katakan.
"Kamu amat sangat berarti buat kamu. Aku tau kata-kata doang gak guna tapi please percaya kamu beneran penting buat aku. Dan aku mohon kasih aku kesempatan untuk perbaikin semuanya.
Please aku kepincut pengen bikin bikin buku tersendiri buat story ini😭😭😭