"Lepasin"
"Denger dulu."
Lagi, tangan laki-laki itu ditepis oleh si perempuan. Berkali-kali ia mencoba meraih tangan gadisnya berkali-kali pula tangannya ditepis.
"Kamu salah paham." Laki-laki itu menghela nafas, sudah kesekian kalinya ia mengatakan hal ini tapi gadisnya sama sekali tidak terlihat perduli.
"Please, Dengerin dulu." laki-laki itu tidak menyerah untuk membujuk gadisnya.
Gadis itu berhenti, membuat laki-laki itu menghela nafas lega. Jujur ia hampir kehabisan akal agar gadisnya mau mendengernya.
"Apalagi yang harus didenger? Udah jelas gini juga." dengus gadis itu.
Laki-laki itu berpindah kehadapan gadis itu lalu menggenggam kedua tangannya yang tadi sempat ia lepas.
"Mina, dengerin aku. Semua gak kayak yang kamu pikirin."
"Terus kayak gimana? Aku sakit kamu gak ada jenguk cuma ucapin gws itupun di WA. Aku gak masalah karena aku kira kamu beneran sibuk tapi hari ini aku lihat PACAR aku, yang katanya sibuk sampe kadang gak punya waktu tapi bisa luangin waktu jenguk cewek lain yang katanya cuma ADEK. Dan lebih parahnya kamu cerita ke Dahyun soal kamu yang habis dipecat dari kerjaan kamu tapi gak cerita ke aku. Jadi aku harus mikir kayak gimana kalau kayak gini?" Mina, gadis itu mengusap kasar air matanya.
"Sebenernya kamu nganggep aku gak sih Bin?" lanjut Mina.
Hanbin, laki-laki itu diam menunggu Mina mengeluarkan semua kekesalannya.
"Apa aku ada artinya buat kamu gak sih?" tanya Mina lagi.
Hanbin merengkuh Mina kepelukannya. "Maaf." bisiknya.
Mina melepas pelukan sepihak Hanbin. "Bin, kayaknya kita pikirin lagi deh hubungan kita."
Hanbin menatap bingung Mina. "Maksud kamu apa?" tanyanya.
"Ya kita pikirin lagi, kamu beneran sayang sama aku apa gak. Pikirin aja dulu mumpung hubungan kita belum terlalu jauh."
Paham maksud dari perkataan Mina, Hanbin langsung menggelengkan kepalanya. "Gak. Apa-apaan sih kamu. Aku gak mau kehilangan kamu." tolak Hanbin tegas.
Mina tertawa hambar. "Gak mau kehilangan aku? Tapi sikap kamu seakan gak butuhin aku Bin di samping kamu."
"Gak gitu. Aku cuma belum siap cerita sama kamu dan aku gak mau bikin beban kamu nambah. Selain itu aku bukan tipe orang gampang terbuka sama orang lain." tutur Hanbin.
Hanbin tidak sadar, perkataannya barusan benar-benar menohok Mina.
"Ah jadi selama aku masih jadi orang lain buat kamu. Aku tarik omonganku barusan. Gak usah kita pikirin lagi hubungan kita, aku udah dapat jawabannya. Udahan aja ya."
Hanbin terkejud dengan keputusan Mina. "Kamu suruh pikirin lagi aja aku gak mau apalagi udahan. Aku gak mau Sheriana Mina."
"Apa yang mau kamu pertahanin sih Juanda Hanbin? Kamu aja masih anggep aku orang lain jadi gak ada gunanya kita lanjut. Yang kamu butuhin itu Dahyun bukan aku."
Hanbin mengeram. "Terserah kamu. Pokoknya aku gak bakal mau putus dari kamu. Mending sekarang kamu aku anterin pulang besok kita omongin lagi pas kamu udah tenang." Hanbin meraih pergelangan tangan Mina tapi dengan cepat ditepis.
"Gak ada yang perlu diomongin lagi. Semua udah jelas dan makasih tapi aku bisa pulang sendiri. It's over Juanda Hanbin." putus Mina final dan berlalu meninggalkan Hanbin yang mengacak rambutnya dengan kesal.
Next or nah?