Aku muak dengan desau angin merasa jenaka
Bulan memar ditampar kelelawar liar
Ia pucat mungkin mau semaput
Menahan perih getir meraja
Aku resap senyap pada dingin
Durhaka rasa itu menyiksa.Angin tabur, sepi yang janggal
Gaduh hati merindu rupa
Aku laknat gamang rupa
Mengambang dalam kolong cakrawala
Di sana bulan masih mengaduh rasa
Memar rupa kudeta indahnya.Malam,
Aku muak desau angin merasa jenaka
Derik serangga laknati pula
Tak rupa bulan di bilik gelap kini
Menangisi nasib tiada mahkota
Jenaka desau angin hanya bualan rasa rindu
Aku menepi dari hiruk rasa
Terdampar sudah dalam hening tarian jiwa
Yang dusta pada naluriku.Jenakalah sendiri kau angin
Aku menepi dari hiruk rindu
Bulan meratap di tirai remang
Cakrawala berdusta tentang deritamu.malam,
Ku laknati dusta naluriku
Aku terluka dusta rindu
Tanpa gaduh senyap dalam riuh hati gelisah.S.S.Van Beuteles
Galela, 3 Ramadhan 1437 H
KAMU SEDANG MEMBACA
KASAK KUSUK DALAM KELAMBU
Poetry# 1 Dalam Poem 17-01-2022 #1 Dalam Satire 19 -01-2022 #2 Dalam Antologi 16-01-2019 #5 Dalam Poem 16-01-2019 #8 Dalam Sajak 16-01-2019 #1 Dalam Satire 08-07-2018 #3 Dalam Satire 10-05-2018 #12 dalam poetry 11-02-2017 #13 dalam poetry 06-02-2017 #18 d...