Ini kirab pesta rakyat
Rakyat negeri ini
Ratusan laskar ikut serta
Lihat,
Kini yang melewati podium kehormatan adalah laskar kepala
Kepada dengan rambut berwarna warni
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Tapi ada juga yang bersorban
Berkopiah
Berkerudung
Bertopi
Gundul
Mereka memberikan hormat kepada kepala negara
Dengan cara mengedipkedipkan matanya yang berbulu mata palsu
Berwarna – warni pula, Me-Ji-Ku Hi Bi-U pula
Kepala negara tersenyum sumringahBarisan kedua adalah tangan, yah tangan dengan berbagai ukuran
Berbagai warna kulit
Ada yang polos, tapi ada yang bertatto dengan berbagai motif
Ada motif batik
Ada motif nega menggeliat genit
Ada motif bibir merah nan seksi
Ada motif bunga mawar
Ada motif tengkorak
Ada motif wanita seksi bersandar di pohon beringin
Mereka memberikan penghormatan dengan cara mengepalkan tangan.
Kepala negara tertawa geli.Barisan ketiga adalah laskar kaki
Kaki jenjang
Kaki kekar
Kaki langsing
Kaki meja
Kaki gunung
Kaki tangan, sepertinya kaki tangan asing
Kaki – kaki itu pun bertatto berbagai motif
Sesuai profesi pemilikknya
Mereka memberikan hormat dengan cara sikap siap sempurna
Kepala negara hanya memberi senyum manis sambil mengangguk-angguk.Barisan keempat adalah laskar perut
Perut dengan berbagai bentuk kini bebraris rapi dan rancak
Perut berebentuk kelapa
Perut berbentuk kates
Perut berbentuk bilah papan
Perut benbentuk gentong padasan
Perut berbentuk celengan
Bentuk – bentuk itu tergantung kesejahteraan pemiliknya
Tingkat kerakusan
Kejujuran
Mereka memberi hormat dengan kembang kempis
Kepala negara nampak terhibur
Ia terbahak sambil menutup mulutnya.Barisan kelima adalah laskar manusia utuh
Utuh semua organ
Tapi jalannya kaku seperti robot
Matanya tak berkedip
Rautnya pucat
Rambutnya gondrong
Bibirnya mengatup rapat
Mereka kompak
Seragam
tapi tidak artistik
Formal
Mereka adalah barisan orang- orang yang didik sekolah sehari penuh
Kepala negara mengusap peluh di keningnya
Dengan saputangan berwarna Me-Ji-Ku Hi Bi-UBarisan paling belakang adalah barisan laskar kelamin
Penonton sepanjang jalan yang dilalui menyoraki mereka dengan riang ria
Ini menghibur...
Ini beda...
Ini eksotik..., kata penonton
Sayangnya tidak ada liputan barisan ini
Dengan alasan negeri ini negerinya orang "Saleh"
Itu tidak etis
Itu tidak moralis
Itu cabul
Itu Porno aksi
Sepuluh barisan sebelum laskar kelamin, kepala negara sudah beringsut.
Mungkin ada pembisik yang mengatakan, laskar kelamin akan segera lewat
Kamera peliput dari semua media televisi juga sudah kukut
Laskar kelamin berjalan dalam kesunyian
Kesenyapan,
Sorak sorai penonton sepanjang jalan itu sungguh tanpa suara
Laksana ruang hampa langit ke sembilanOleh: S.S.Van Beuteles
Galela, 10 Agustus 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
KASAK KUSUK DALAM KELAMBU
Puisi# 1 Dalam Poem 17-01-2022 #1 Dalam Satire 19 -01-2022 #2 Dalam Antologi 16-01-2019 #5 Dalam Poem 16-01-2019 #8 Dalam Sajak 16-01-2019 #1 Dalam Satire 08-07-2018 #3 Dalam Satire 10-05-2018 #12 dalam poetry 11-02-2017 #13 dalam poetry 06-02-2017 #18 d...