Mengapa engkau menyeret kepalamu sendiri sepanjang perjalananmu menuju pertemuan para ulama
Dengan seutas benang yang kau sangkutkan di ujung jempol kakimuKenapa engkau tetap membaca "kitab-kitab" para pemikir masyhur
Sementara otakmu berceceran sepanjang perjalanan menuju pertemuan para ulama
Ribuan santrimu memunguti otakmu yang berceceran seperti air yang tumpah dari padasan.Kiai Bedhor guruku,
Apa yang akan kau bawa untuk berdebat dengan para ulama sektarian itu?
Fatwa apa yang akan kalian muntahkan dari isi kepala, jika kepala mu menggelinding dan memuntahkan isi kepalamu di sepanjang perjalanan menuju pertemuan para ulama itu.Tanpa kepalamu kau akan jadi bola api
Pada malam perpisahan dengan para ulama
Menjadi bulan-bulanan kaki-kaki penindas peradaban
Ditendang riang terbuang terbang
Mampir di kaki-kaki penindas pemikiranmu.Sematkan kembali kepalamu, kiai
Santrimu tidak ingin kau menjadi badut gendut pengibur para ulama sektarian, tanpa kepala dan otakmu.K21_03022017_ssvanbeuteles
KAMU SEDANG MEMBACA
KASAK KUSUK DALAM KELAMBU
Puisi# 1 Dalam Poem 17-01-2022 #1 Dalam Satire 19 -01-2022 #2 Dalam Antologi 16-01-2019 #5 Dalam Poem 16-01-2019 #8 Dalam Sajak 16-01-2019 #1 Dalam Satire 08-07-2018 #3 Dalam Satire 10-05-2018 #12 dalam poetry 11-02-2017 #13 dalam poetry 06-02-2017 #18 d...