HIKAYAT SAKINAH

2.5K 128 80
                                    

Gadis kecil itu menyambut bapaknya yang baru turun melaut.
Berlari membawa cinta sucinya,
Ia menggandeng tangan legam dan mulai keriput, namun masih kokoh kuat.
Mungkin karena bapaknya terbiasa mengayuh dayung biduk mungilnya
Menuju kaki langit mengapit matahari yang pasrah tertindih
Hanya tiga ekor ikan dalam rentengan, ditenteng tangan kanan bapaknya.
Gadis kecil itu hanya berbalut kain bekas kantong tepung terigu yang sudah berjamur
Rambutnya merah dan kusam
Kulitnya coklat bersisik
Ia mengurai pentilnya yang masih datar dan putingnya hanya noktah hitam.
Hidungnya tersumbat "umbel" kental kuning kehijauan,
Pipinya penuh lukisan "panorama" dari kerak hitam ingus mengering
Rumah reot condong kearah datangnya matahari, disangga bambu panjang
Beratap daun pandan, berdinding papan kurapan
Mereka memasuki rumah itu.
Ibunya pemukul batu...
Nama gadis kecil itu "Sakinah", anak pemancing ikan di Teluk Indah.

Tigapuluh tahun kemudian,
Sakinah mengenakan toga berwarna hitam, dengan lengan lebar, simare dan bef
Ia hakim ketua dalam sidang suatu perkara
Sorot matanya tajam,
Suaranya lantang,
Berwibawa,
Agung,
Mulia,
Terhormat,
"Berkuasa."

Dua bulan kemudian, ia tertangkap tangan oleh KPK
Ia menerima suap atas penanganan satu kasus
Maka segala wibawa, keagungan, kemulyaan, kehormatan, dan kuasanya terenggut oleh lembaran setan bernama "uang"..
Dan pengadil itu akan diadili
Duduk dipesakitan sebagai tersangka, terdakwa, dan ia dipenjarakan "uang"..

Ibunya yang tidak lagi sebagai pemukul batu mengutuki rahimnya, kemaluannya
Kenapa organ reproduksinya itu melahirkan generasi "korup"
Dan ia menyiksa vaginanya sendiri
Bapaknya yang sudah serapuh lilin dan bukan pemancing ikan lagi,
Melaknat kemaluannya, penisnya ikut disalahkan menyemprotkan sperma "korup."
Walaupun penisnya kini hanya sumbu kompor
Terkulai tanpa daya, tidak bisa "meludah" lagi..

Dua kemaluan "suci" itu merasa bersalah menyebabkan lahirnya generasi "korup"
Kedua kemaluan itu istigfar, memohon ampun atas dosa "Sakinah"
Sampai akhirnya kedua kelamin itu mati nestapa di pinggir pantai Teluk Indah,
Kerabat dan tetangga mengantarkan keduanya ke pembaringan abadi,
Dan "Sakinah" tidak bisa menangisi jasad-jasad itu
Karena ia terbelenggu nista "uang" yang kokoh merampas hak asasinya
Demikian hikayat "Sakinah" si gadis pantai.

Oleh: S.S.Van Beuteles
Galela, 5 Ramadhan 1437 H

Thanks to keluarga Gbspirit
she_harz
d99tik
hitamblack
kattryans
Achik36
anggaraini86
Parikesit_Dewangga
Arielladaliana
bli_aryo
nona-hujan
Mohabatin
Annakatresna12
Anie_SK
febyfaridha
RigeL9
novrinputri
Magandra
Hmmm siapa lagi ya anak gbs1...maaf gak hafal siapa tersebut dibawah ini, berbaur dg kawans yang lain...
sayhellode
Izna_19
B_Skyy
LaniMaulani
Niakarunia93
NyJeffrey
JuliaRosyad9
deceitfultrickster
RezaHasan
Chocomini
chocoffee98
mia_ayura
SusanArisanti
Yeerha
Suitou
sorashota
whiteroses_KK
megakhaerani
DeliaPutri4
Pewe_kive
naluchan09
cassiopiaa
MynameisMoer
Rachmalia_9
renaldondona
MuhammadIkbalg
vzuhrufa
Dan lain- lain yang tidak cukup.disebut semua...

Semangat menulis dan salam literasi dari pedalaman Borneo.

😍😍😍😍😍

KASAK KUSUK DALAM KELAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang