Lima hari yang lalu,
Aku berjalan–jalan ke sebuah negeri
Sebut saja negeri mimpi
Bersama kekasihku
Yah, aku sebut dia, kekasih
Ada yang ingin aku ceritakan kepada kalian
Tentang negeri itu
Bukan tentang lenguh manja
Dengus berahi,
Rengek minta kelon kekasihku
Dan tentang cabulnya aku
Ketika aku dan dia terbelenggu dalam satu dimensi ruang,Begini,
Negeri itu jauhnya dua klik imperium maya
Seperti jarak antara surga–neraka
Baik–buruk
Moralis–amoral.
Kasar–halus.
Hitam–putih.
Ya, dua klik"saja.Aku ceritakan,
Negeri itu indah parasnya
Berbudi rakyatnya
Adil hakimnya
Jujur jaksanya
Merakyat pemimpinnya
Negeri ini sungguh tertib
disiplin
aman
beradab
sopan
santun
subur tanahnya
Tapi negeri itu A-teis,
Kafir!Aku terkesima
Karena negeriku yang Teis
Tidak demikian yang aku temui
Kenapa?
Aku coba menjawab sengkarut benakku
Konon semua yang aku temukan di negeri mimpi itu ada di negeriku.
Tapi...
Tidak perlu aku jawab,
Karena kalian bergelimang sumpah serapah terhadap negeri kita
Negerinya orang–orang ber-TUHAN (uang).Oleh: S.S.Van Beuteles
Galela, 24 Juli 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
KASAK KUSUK DALAM KELAMBU
Poetry# 1 Dalam Poem 17-01-2022 #1 Dalam Satire 19 -01-2022 #2 Dalam Antologi 16-01-2019 #5 Dalam Poem 16-01-2019 #8 Dalam Sajak 16-01-2019 #1 Dalam Satire 08-07-2018 #3 Dalam Satire 10-05-2018 #12 dalam poetry 11-02-2017 #13 dalam poetry 06-02-2017 #18 d...