Dia
Berambut ikal bergelombong
Seperti ombak Teluk Galela
Duduk manis di ambin bambu
Berlatar hamparan pohon nyiur dan Bukit Tarakani menjulang
Di sisi kanan garis pantai memanjang berpasir hitam
Ia manis sekali dalam kanvas
Berbingkai cakrawala yang cerah.Gadis lain
Berambut lurus
Tergerai sebahu
Senyumnya mengembang dari bibir merah tipis
Ia sedang mendorong sebuah perahu
Menuju Teluk Galela yang biru
Aroma amis laut tidak lunturkan manis kulitnya
Ombak tipis menyapu telapak, tungkai telanjang
Lukisan itu begitu hidup
Berbingkai kemiskinan yang akut.Gadis misterius
Cantik berkebaya warna imajinasi sang pelukis
Bermata putih tanpa hitam sedikit jua
Berbibir hitam
Kakinya terlipat kaku
Dengan tungkai yang gerah
Sepertinya terpasung dogma
Terpenjara kultur yang kokoh dan kaku
Terjebak dalam peradaban yang usang
Terzalimi jaman yang rakus
Hidungnya abstrak
Pipinya baur
Kupingnya kaku
Tapi kecantikannya tidak abstrak
Ia tetap gadis lukisan yang mistis
Timbulah bait – demi bait syair
Untuk mendeskripsikan gadis itu
Dan bingkainya mahaagung
Nirwana.Oleh: S.S.Van Beuteles
Galela, 08 Agustus 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
KASAK KUSUK DALAM KELAMBU
Poetry# 1 Dalam Poem 17-01-2022 #1 Dalam Satire 19 -01-2022 #2 Dalam Antologi 16-01-2019 #5 Dalam Poem 16-01-2019 #8 Dalam Sajak 16-01-2019 #1 Dalam Satire 08-07-2018 #3 Dalam Satire 10-05-2018 #12 dalam poetry 11-02-2017 #13 dalam poetry 06-02-2017 #18 d...