Aminah menangis
Di pintu dapur rumahnya
Tak ada beras yang bisa ditanak
Tak ada nikmat yang bisa dikecap
Bersama bayinya sekarat
Bersama kucing buduk yang bermandi abu tungku dapurnya
Sisa kehangatan hampir sirna
Kucing itu pun tak kuasa merengek.Aminah menangis
Di dapurnya yang lama tak berasap
Bersama bayinya yang merengek menistakan nasib
Menjadi fakir karena takdir
Menjadi lapar karena tak ada sedekah.Kemana si kaya
Sibuk membilang harta jarahan
Sibuk menghitung hak para dhuafa yang mereka kangkangi
Hak tanak atas beras si miskin mereka dustakanAminah dan bayi sekarat itu terampas haknya oleh keserakahan
Kucing buduk itu tak pernah mendapat sisa tuannya yang kelaparan.MDC_SR 09122016_ssvanbeuteles
KAMU SEDANG MEMBACA
KASAK KUSUK DALAM KELAMBU
Poetry# 1 Dalam Poem 17-01-2022 #1 Dalam Satire 19 -01-2022 #2 Dalam Antologi 16-01-2019 #5 Dalam Poem 16-01-2019 #8 Dalam Sajak 16-01-2019 #1 Dalam Satire 08-07-2018 #3 Dalam Satire 10-05-2018 #12 dalam poetry 11-02-2017 #13 dalam poetry 06-02-2017 #18 d...