Para malaikat jalan berjingkat di antara runtuhan kota
Aleppo yang terluka
Izrail memunguti ruh–ruh berserak
Memanggul di bahu perkasanya meuju lauhul mahfudz
Meniti kilat cahaya.Aleppo
Jasad- jasad terluka tak merintih
Tidur dalam perih berselimut debu
Tertindih runtuhan kota.Bukan kejahatan takdir!
Bukan skenario para malaikat untuk memisahkan ruh–ruh dari raga
Supaya ringan meringkuk di atas bahunya
Ini kejahatan manusia!
Ini ketamakan!Rintih anak, perempuan, manula adalah nyayian perang
Merdu berirama desing peluru, dentum bom,
Lintar pesawat tempur menggetarkan langit Aleppo
Asap yang membumbung tinggi adalah latarbelakang pertujukan perang
Juga lelatu dari hadik bom menyapu kota.Aleppo,
Malaikat berbaris mengusung ruh–ruh di bahunya
Melitasi kota yang berdebu.Aleppo
Mati tanpa jerit tawa
Sunyi, api melahap tanpa suara
Puing – puing kota kesepian mencari kawan.Oleh: S.S.Van Beuteles
Galela, 01 Oktober 2016.#PERANG ATAS NAMA APAPUN ADALAH KEJAHATAN
KAMU SEDANG MEMBACA
KASAK KUSUK DALAM KELAMBU
Poetry# 1 Dalam Poem 17-01-2022 #1 Dalam Satire 19 -01-2022 #2 Dalam Antologi 16-01-2019 #5 Dalam Poem 16-01-2019 #8 Dalam Sajak 16-01-2019 #1 Dalam Satire 08-07-2018 #3 Dalam Satire 10-05-2018 #12 dalam poetry 11-02-2017 #13 dalam poetry 06-02-2017 #18 d...