PURNAMA TADI MALAM

959 68 96
                                    

Aku berdiri di ujung pasir hitam Teluk Galela.
Menyaksikan purnama jatuh di pangkuan segara.
Udara mengendap di permukaan biru.
Rejanaku bergejolak melawan sasmita alam.
Biduk tertambat di bibir pantai,
Sauh menggapai dasar karang.

Purnama,
Aku melukismu di permukaan segara yang teduh,
Semilir angin membawa ruhmu merasuki riak ombak kecil yang menepi.
Ketika riak itu pecah mencium pasir hitam
Renjanaku luruh.

Purnama.
Aku menjemputmu di ujung pasir hitam Teluk Galela
Engkau terlanjur luruh menjadi kepingan riak.

Aku masih berdiri di ujung pasir hitam. Sendiri,
Memandang lukisanmu yang ku buat sendiri di permukaan segara

Purnama
Kini lukisanmu di permukaan segara, Menjadi kemilau emas gemilang.
Kau larut dan tiris dalam cahayamu sendiri.

Aku berpaling meninggalkan Teluk Galela
Kembali tanpa mendapatkan kepinganmu
Pun renjana sirna bersama harmoni sasmita alam.

Oleh: S.S.Van Beuteles
Galela, 12 Ramadhan 1437

KASAK KUSUK DALAM KELAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang