Belvara menyentuh tangan Zoya dengan lembut. "Zoya?" perempuan itu hanya diam, dia sedang menikmati pemandangan gelombang laut yang satu persatu mendekatinya.
"Masihkah kamu mengingat tempat ini?" Belvara menatap wajah Zoya dari sisi kiri tubuh Zoya.
"Aku sangat mengingat tempat ini."
Belvara tersenyum manis dan tangan kanannya meraih sesuatu dari saku celananya.
Rantaian silver yang berkilau disertai liontin berhuruf B dan Z tergantung indah di tangan Belvara.
Zoya menoleh ke arah kalung tersebut. "Belva? bagaimana kamu bisa menemukan kalung ini. Aku sudah mem..."
Alis tebal Belvara terangkat. "Masihkah kamu ingin membuangnya?" tanya Belvara lembut.
Zoya menggelengkan kepalanya dan tersenyum manis.
"Apa aku bisa memasang lagi kalung ini?"
Zoya tidak mengatakan apapun. Perempuan itu membelakangi tubuh Belvara.
Dengan lembut Belvara mulai menyeka rambut panjang Zoya dan mengenakan kalung itu pada lehernya. Zoya mengecup lembut liontin itu dan membalikan tubuhnya untuk menatap Belvara.
"Maaf, karena aku tidak menepati janji untuk menjaga kalung ini."
Belvara memeluk tubuh Zoya. "Kamu jauh lebih berharga daripada kalung ini."
Zoya mendekap erat tubuh Belvara. "Jangan lagi kamu tinggalin aku, Belva."
"Tidak lagi." Tangannya mengusap lembut puncak kepala Zoya. "Aku mencintaimu." Matanya perlahan menutup.
Kini beban dihatinya sudah hilang. Tidak akan ada lagi alasan untuk Belvara meninggalkan Zoya. Untuk sesaat mereka saling terhanyut dalam pelukan mesra.
"Aku mencintaimu, Belva." Zoya menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Belvara.
'Terimakasih atas kesempurnaan yang kamu berikan, aku tidak akan menyesali takdirku mulai sekarang.
Arva, Aku juga mencintaimu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Regrets of Love
RomanceKamu berhasil menyadarkanku makna cinta yang sesungguhnya. Semua tampak jelas bagaimana caramu menjagaku. Hingga aku mendengar kata yang sudah lama kunanti terucap dari bibirmu. Cinta... Begitulah kedengarannya, sangat manis bukan? Tapi tidak bagik...