1

300K 15.7K 512
                                    

Vote nya jangan lupa ya readers💓

Adiba menuruni satu persatu anak tangga, hari ini hari pertamanya bersekolah setelah sekian lama berdiam diri dirumah, akhirnya ia sekolah. Seperti seragam pada umumnya, Adiba memakai rok abu-abu span panjang, dan baju seragam putih berlengan pendek. Rambutnya ia kepang dua, memakai kacamata petak dan tasnya yang sengaja ia pendekkan talinya.

"Pagi .... " sapanya, lalu duduk dikursi tempat ia biasa duduk.

"Loh, kamu kenapa kayak gitu?" tanya Adrian- Papanya Adiba.

Adiba hanya tersenyum menampakkan giginya, membuat matanya menjadi sipit. "Kan mau hati-hati gitu, nanti dapat temen kayak kemarin lagi," kata Adiba. Adrian hanya menganggukkan kepalanya maklum.

"Kamu yakin gak apa? Gak mirip Diba banget! Nanti kalau kena bully gitu gimana?" tanya Mauren dengan nada khawatir.

"Gak apa-apa, Gak bakal kena bully lah, Diba bisa jaga diri kok," ucapnya yakin. Ia tidak mau kalau ibunya sampai khawatir, dan berakhir berfikir yang tidak-tidak karena penampilan Diba yang berbeda.

"Ah, papa! Jangan lupa bilangin sama semua guru, identitas Diba jangan sampai kebuka ya!"

"Iya, nanti papa nyuruh tante kamu bilang. Mau bawa mobil kesekolah?" tanya Adrian.

"Eng- .... "

"Bareng Azzam aja, Pa. Ayo, nanti telat," ajak Azzam. Wajahnya masih seperti orang yang baru bangun, walaupun sudah mandi.

"Eh, enggak!" tolak Adiba.

"Bang! Buruan bang!" desak Naomi yang baru keluar kamar, ia buru-buru menuruni tangga dan menghampiri Azzam.

"Ya, sabar .... "

"Anterin Nao aja, nanti aku bawa motor, kasian tuh telat." sambil menunjuk Naomi yang sudah memasang wajah panik, tali sepatu belum diikat, belum memaki bedak, dan sedang mengunyah roti sambil berdiri, yang mengherankan ia masih terlihat cute.

"Siapa nih?" tanya Naomi sambil menatap Diba intens. Diba memutar bola matanya, lalu beranjak dari kursi dan menghampiri kedua orang tuanya yang juga masih sarapan.

"Pergi dulu ya, nanti kalau ada apa-apa aku langsung telfon," kata Adiba, kemudian menyalami Mama dan Papa nya, sekalian diberi kecupan hangat oleh sang ibu.

Setelah itu Diba menghampiri Azzam dan menyalaminya, lalu menyium pipi Azzam yang sudah menjadi rutinitas paginya. Kemudian beralih pada Naomi yang masih menatapnya heran.

"Ini gue, kakak sendiri masa gak kenal!" geramnya, lalu mencubit kedua pipi gadis kelas 3 SMP itu dengan gemas. "Aw! Sakit kak!" gerutu Naomi.

"Duluan ya!" serunya.

"Diba bawa motornya hati-hati!"

"Iya Ma!"

ΔΔΔ

Adiba memarkirkan motornya. Ia membuka helm dan mulai merapikan rambutnya, tidak terbiasa. Biasanya Adiba akan datang ke sekolah menggunakan mobil sport. Tapi, ya karena keadaan sekarang berbeda. Adiba memilih membawa motor kesekolahnya.

Fake Nerd ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang