Highest rank #13 in Teenfiction
#14 in remaja
#1 in fanfiction
Ini cerita yang akan menceritakan tentang gadis yang berubah menjadi seorang nerd, demi mendapatkan teman yang benar-benar real dan tidak ha...
Diba udah selesai beres-beres. Gak kerasa banget sekarang udah tanggal 29, jadi waktunya pulang. Dia udah ngasih tahu semuanya, ya kecuali Jacob. Masa pulang bilang-bilang, kan mau bikin surprise.
Diba keluar kamar, terus nyamperin om sama tantenya. Habis pamit, dia langsung masuk mobil, langsung ke bandara.
"Jef, ntar ketemu Mama dulu bisa, kan?" tanya Diba.
Lelaki yang namanya masih belum diketahui oleh kalian ini menganggukkan kepalanya menurut. "Sekalian sekeluarga besar juga ayok," candanya, membuat Diba menyentil dahinya gemas.
"Lo udah sarapan?" tanyanya pada Diba. Diba menggelengkan kepalanya.
"Belum ... Kan buru-buru ke Bandara," kata Diba.
"Aish, gak sampai lupa makan juga ... Nah, makan!" ia menyodorkan roti yang ia beli sebelum menjemput Diba. Gadis ith menerimanya. Lalu memakan roti tersebut.
"Lo udah ada pacar ya?" tanyanya asal. Random sekali anak ini.
"Belum, kenapa? Mau daftar?" tanya Diba disertai tawa kecilnya. Lelaki itu mencubit pipi Diba gemas.
"Yaudah, kalau beneran mau gimana?" tanyanya sambil mendekatkan wajahnya ke Diba.
"Aish, bercanda mulu!"
Mereka berdua tertawa. Diba sibuk memakan rotinya, yang laki-laki sibuk memandanginya makan.
"Lo udah makan?" tanya Diba, dijawab dengan gelengkan kepala. Anak itu menatap sinis lawan bicaranya. Bisa-bisanya dia menyuruh Diba makan padahal sendirinya juga belum.
Diba menyuapkan sisi lain dari roti kedua yang ia makan. Ya tidak mungkin menyuapinya dengan sisa Diba, kan.
Anak laki-laki dengan tinggi sekitar 180an itu membuka mulutnya. Matanya menyipit karena tertawa saat Diba terus menyuapinya sampai roti tadi habis. Padahal ia bisa makan sendiri.
Setelah selesai menyuapkan si lawan bicara, ia meminum susu kotak yang juga diberikan lelaki itu padanya. Lagi, mereka berbagi susu kotak.
Heu, mampus baper guweh.
Kan gue bikin penasaran dulu sampe kalian pengen maki-maki guweh wqwq
Silahkan main tebak-tebakan siapa cowok itu (nama nya, karakternya jadi siapa dan visualnya). Misalnya kayak
Namanya Azzam, jadi kakaknya Diba, visualnya Manu.
Ntar yang jawab bener atau mendekati dd polbek😆
ΔΔΔ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Diba menatapnya kesal. Mereka sudah mendarat di Indonesia. Ia menariknya untuk jalan bersamaan, kalau dia terus jalan dibelakang Diba nanti bisa-bisa dia terus ngerjain Diba. Kayak barusan aja contohnya, leher Diba ditoel-toel, padahal geli banget bagi Diba.
Sekarang sudah enggak, mereka berjalan beriringan. Lelaki berwajah tampan tersebut merangkul Diba yang lebih pendek darinya. Sesekali mencubit pipi Diba gemas dengan sebelah tangannya.
Diba geram sendiri, sampai ingin menggigit tangannya yang terus saja mencubit dan nguyel-nguyel pipi dia.
"Oi bro!" sapanya.
Mereka sudah sampai diluar. Kebetulan Azzam sudah menunggu sejak tadi. Ia melepaskan rangkulannya pada Diba dan menyalami Azzam, kemudian memeluknya seperti laki-laki pada umumnya.
"Balik lagi, lo? Kirain udah lupa sama yang disini!" sindir Azzam, bermaksud bercanda agar tidak terlalu kaku begitu.
"Ih, abang gak tahu aja ... Dia aja gak ingat aku waktu pertama kali ketemu!" tambah Diba.
"Eh ... Lo juga gak kenal gue ya!" elaknya, Diba tertawa geli. Ia masuk kedalam mobil, disusul Azzam dan lelaki tadi. Dia sendiri duduk dibelakang. Sementara kedua anak laki-laki duduk didepan.
"Ketemu nyokap lo dulu, lah. Bokap juga kalau bisa ... Sekalian anaknya gue bawa pulang," jawabnya bercanda.
"Eh sembarangan bawa-bawa adek gue! Btw, ini kalian kapan ketemunya?" tanya Azzam. Diba menceritakan awal mereka bertemu. Pastinya itu awkward banget. Terus dia mulai nyeritain gimana mereka berdua ngehabisin waktu bareng-bareng.
Iya, cowok itu nemenin Diba selama di LA. Dari hari setelah mereka ketemu. Besoknya Diba ke Disneyland, habis itu mereka jalan-jalan ke Santa monica. Dari awal sampai disana Diba ketawa-ketawa gak jelas. Apalagi pas dijalan, emang agak rada-rada. Pas ditanya kenapa ketawa, jawabannya simple tapi sukses bikin ngakak si cowok.
"Gue keinget GTA." gitu katanya. Habis itu mereka berdua ngakak, apaan sih ya, humor mereka sebatas GTA doang cuy.
Sampai hari terakhir Diba di LA. Mereka jalan ke beberapa tempat lain, kayak Universal studio hollywood, hollywood sign, walk of fame, LA county museum art, dan beberapa tempat wisata lainnya.