Esoknya, lebih tepatnya hari minggu. Diba, Azzam, Naomi, Raina dan Ghyta akan pergi jogging. Mungkin lebih tepatnya CFD. Mereka janjian untuk bertemu didekat parkiran. Jadilah sekarang mereka berjalan sambil bercerita dan bercanda.
"Dib, Iqbaal jadi gak gangguin lo lagi, ya?" tanya Ghyta.
"Ya gitu, nanti deh gue ceritanya." Diba menikmati susu kotak yang dia beli tadi. Naomi sudah menghilang, katanya akan bertemu Nino, pacarnya. Ah, Nino itu adalah adiknya Raina. Dunia memang sempit, ya?
"Eh, bang Jacob tuh!" seru Raina. Diba langsung melihat kearah yang Raina tunjuk.
"Excited banget, kenapa nih?" goda Ghyta.
Pipi Diba bersemu merah, "Samperin jangan, nih?" tanyanya.
"Udah ayo samperin!" Raina menarik lengan Diba dan Ghyta untuk berjalan kearah Jacob.
"Hai, kak!" sapa Raina semangat. Beruntung hari ini Diba datang dengan dandanan seperti disekolah.
Jacob agak kaget, tapi ia akhirnya tersenyum membalas sapaan ketiga gadis dihadapannya.
"Bertiga aja?" tanya Jacob.
Raina mengangguk."Sendiri aja, kak?" tanya Diba kepo.
"Iya nih, sendiri ... Kamu gak mau nemenin?"
"Ekhem! Duh tenggorokan gue gatel!" celetuk Ghyta. Raina juga jadi ikut-ikutan.
Diba tertawa, tidak tahu harus menjawab apa.
"Gak sendiri kok ... Ada Rafa, Aiden, Azzam. Tadi lagi beli roti bakar, jadi gue duluan," ucap Jacob menjelaskan.Ketiga gadis itu membulatkan mulutnya, "Mau gabung sama kita, gak?" tawar Jacob.
"Boleh!"
"Enggak usah!" Diba menatap Ghyta dengan tatapan memelas. Untuk kali ini ia tak mau dekat dengan Jacob, tidak baik untuk kesehatan jantungnya.
Kening Jacob berkerut. Ia keheranan, lalu mendekat kearah Diba.
"Kenapa gak mau?" tanyanya, jantung Diba makin berdegup kencang. Jacob menunduk agar bisa mensejajarkan tingginya dengan Diba.*bayanginnya baper sendiri cuy
"Eng-enggak apa-apa, cuma ... Gak enak aja," gugupnya. Jantungnya masih berdegup. Huhu, Diba benci berada disituasi ini.
"Kok gak enak? Gak pa-pa, kok. Disekolah biasanya kita juga barengan, kan?"
Diba salah tingkah. Ia masih membayangkan saat Jacob menunduk dan wajahnya tepiat berada didepan Diba.
"Ya-yaudah ... Aku ngikut aja .... " ini dia masih gemeteran, tapi Raina sama Ghyta malah kayak nahan ketawa gitu.Akhirnya mereka diem-dieman. Gaklama, Azzam, Rafa dan Aiden datang.
Azzam kaget, tapi buru-buru biasa aja biar gak ada yang curiga."Loh, ketemu lagi!" seru Rafa, ia menatap Diba semangat. Diba hanya tersenyum menanggapi.
"Mereka gabung sama kita aja, gimana?" tanya Jacob.
"Yaudah boleh lah, ayo!"
Mereka bertujuh berjalan. Diba berada ditengah Jacob dan Azzam. Dibelakang ada Raina, Ghyta, Rafa, dan Aiden.
"Lo mau?" tawar Azzam. Diba meraih roti bakar yang Azzam tawarkan, "Makasiiih .... " katanya.
"Ya allah, gemesin banget sih lo?!" tutur Azzam. Diba hanya tertawa sambil memakan roti bakar yang Azzam berikan.
"Lo berdua pacaran, ya?" tanya Jacob tiba-tiba. Diba kaget, ia langsung melihat kearah Jacob.
"Siapa? Aku sama kak Azzam? Enggak lah!" elak Diba. Jacob membulatkan mulutnya, ceritanya cemburu.
"Cemburu lo? Nih ambil nih," kata Azzam, ia mendorong pelan Diba kearah Jacob. Dia yang terhuyung karena tidak dapat menyeimbangi badannya. Hampir terjatuh kalau saja Jacob tidak menahannya.
"Iiiihh, kak Azzam!" seru Diba dengan wajah kesalnya.
Azzam tertawa bersama yang lainnya. Diba melanjutkan jalannya dengan Jacob, hanya berdua. Azzam memilih berjalan dengan yang lain, ketimbang menjadi nyamuk.
"Bawa motor, gak?" tanya Jacob.
"Enggak ... Tadi nebeng sama kak Azzam, soalnya rumah kita deket, kenapa tuh?" tanya Diba balik.
"Nanti gue yang anterin pulang, mau? Tapi cari makan dulu, gue laper soalnya," ajak Jacob. Diba berfikir, lalu menoleh kebelakang. Yang lain sedang senyum-senyum kearahnya, Aiden bersiul menggodanya.
Diba hanya tertawa, lalu berbalik badan, "Boleh ... Tapi jangan lama-lama ya? Keringetan soalnya," katanya.
Jacob mengangguk, ia tersenyum senang.
"Keringatan gini masih harum, kok." Diba lagi-lagi dibuat tersipu olehnya.Selang beberapa menit. Sampai akhirnya sekarang jam menunjukkan pukul 08.40.
"Gue sama Diba duluan ya? Jangan lupa nanti kerumah, ada arisan," kata Jacob.Rafa, Aiden dan Azzam mengacungkan jempolnya.
"Lo berdua ikutan juga boleh, ntar minta alamatnya sama tu anak berdua, gue duluan!" pamitnya."Dadaaahh!" seru Diba.
Mereka berdua berjalan kearah parkiran, "Kakak ikut arisan?" Diba berusaha mencari topik pembicaraan.
"Lah, buka ikut arisan, Dib ... Tapi Mama itu ada acara arisan, biasanya mereka pada kerumah, buat makan-makan doang, biar rumah rame juga ... Nanti mau ikut? Gue jemput?" tawarnya.
Mereka berdua masuk kedalam mobil. Diba berdehem, lalu memasang seatbelt.
"Kalau dibolehin deh, nanti aku kabarin.""Yaudah. Mau sarapan apa?" tanya Jacob.
"Loh, kok aku? Kan yang mau sarapan kakak?"
"Nanti aku ajakin makan yang aku suka, kamu malah gak mau ... kamu maunya makan apa?"
"Ya ... Terserah kakak aja, aku ngikutin aja."
"Yah, jangan gitu dong? Aku gak suka loh kalau cewek bilang terserah mulu, bikin aku pusing mikirinnya ... Kamu jangan sampai gitu, ya?" canda Jacob
Pipi Diba memerah. Ia menyesal menggunakan kosa kata aku-kamu dengan Jacob. Sekarang dia jadi ikut-ikutan memakai aku-kamu.
Rasanya aneh, seperti orang yang lagi pacaran.Jacob ketawa pas sadar kalau Diba salah tingkah.
"Kenapa? Aneh banget ya, gue bicaranya gitu?" tanyanya, ia tetap fokus menatap jalanan."Mung- ... kin?"
Jacob kembali tertawa,
"Yaudah enggak lagi, nanti aja kalau udah resmi.""Ya?" Diba masih tidak ngeh sama yang dibilang Jacob. Dia masih mencoba mencerna yang Jacob bilang.
Jacob ketawa lagi.
"Gak usah dipikirin, btw kita makan disini aja ya?" Jacob memberhentikan mobilnya. Diba menatap keluar jendela. Mereka sudah sampai disalah satu kedai sarapan pagi.Mereka duduk disalah satu meja. Jacob memesankan soto untuk mereka berdua. Sekarang sudah beberapa suapan. Jacob risih sendiri saat melihat Diba yang kesusahan dengan anak rambutnya yang tidak ikut terikat dengan rambutnya.
Ia beranjak dari duduknya, lalu berdiri dibelakang Diba. Ia melepaskan ikatan rambut Diba dan menyisir rambut Diba dengan jarinya. Ia mengikat kembali rambut Diba dan mencepolnya asal.
"Nah, gini aja ... Gue kasian liat anak rambut lo kemana-kemana, lo jadi susah makan."
Jacob ... Bisa tidak jangan bikin jantung Diba deg-degan gini? Jadi mikir kalau Diba punya penyakit jantung.
![](https://img.wattpad.com/cover/80081971-288-k625854.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd ✔️
FanfictionHighest rank #13 in Teenfiction #14 in remaja #1 in fanfiction Ini cerita yang akan menceritakan tentang gadis yang berubah menjadi seorang nerd, demi mendapatkan teman yang benar-benar real dan tidak ha...