Setelah insiden dikoridor tadi, sekarang Iqbaal, Jacob dan pastinya Diba tengah berada dikantin sekolah. Taklupa Raina dan Ghyta pun ada.
"Ngapain ke sekolah, kak?" tanya Ghyta ke Jacob.
"Ooh, mau bagiin undangan."
Tubuh Diba membeku. Undangan? Hah? Siapa yang nikah?
"Siapa yang nikah, kak?" giliran Raina bertanya.
Jacob tersenyum tipis, "Bukan nikah, baru acara tunangan doang," jawabnya.
"Sama cewek yang di instagram itu ya, kak?" tanya Raina lagi. Mewakili ke-kepo-an Diba.
Jacob hanya tersenyum, tidak menjawab. Diba makin penasaran dibuatnya. Ah, benar-benarlah. Apa maksud senyumnya itu?
Bel masuk berbunyi menandakan jam istirahat sudah selesai.
"Duluan ya, mau ke kamar mandi dulu," pamit Diba. Gadis itu buru-buru meninggalkan kantin. Yaaa, sedari tadi tak tahan untuk tidak menangis.Bagaimana bisa, Jacob secara terang-terangan mengatakan maksud dan tujuannya kesekolah yaitu untuk mengundang orang agar datang ke acara tunangannya?
Didepan mantannya. Didepan perempuan yang sampai saat ini masih menyimpan sedikit rasa untuknya.
Diba mengusap matanya, "Ngapain ditangisin, jodoh orang kok lo yang nangis sih, Dib!" gerutunya pada diri sendiri. Diba menghela napas. Kemudian membasuh wajahnya.
Gadis itu menatap pantulan dirinya dikaca, namun lagi dan lagi dia menangis. Ini benar-benar tidak baik kalau dia masuk kelas dengan mata memerah, tapi bagaimana lagi. Setelah ini ada ulangan sejarah. Mau tak mau Diba harus kekelas.
ΔΔΔ
"Hoi!"
Iqbaal kembali merangkul Diba seperti biasanya. Taklupa dengan cengiran khasnya.
"Temenin ke cafe, dong?" tawar Diba.
Iqbaal menatapnya bingung, "Tumben? Biasanya order gofood," kata Iqbaal.
Diba berdecak, "Pengen cheesecake."
"Dibaaaa!" panggil Raina dari belakang. Keduanya otomatis langsung berbalik badan.
"Mall yuk? Cari baju buat besok malem." iya, besok malem kan acara tunangannya Jacob.
"Hah?"
"Eh, enggak deh. Gue mau pergi bareng Iqbaal," balasnya. Ya gak lucu aja gitu, nanti di mall pas lagi enak-enak shopping, Diba tiba-tiba nangis gara-gara ngingat kalau dia ke mall buat beli baju untuk tunangan mantannya."Tumben? Mau kemana?"
"Pengen makan cheesecake ceunah," jawab Iqbaal.
"Yaah, yaudah deh. Lo kalau mau nangis juga jangan sungkan Dib, keluarin aja semuanya. Tapi jangan sampai kelewat batas, sedihnya juga jangan berlarut-larut. Mungkin jodoh lo bukan Jacob, kan? Tuhan punya rencana tersendiri, inget tuh. Skenario tuhan selalu indah kok," ucap Raina.
Diba tersenyum lalu mengangguk, "Thanks!" ucapnya.
ΔΔΔ
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd ✔️
FanfictionHighest rank #13 in Teenfiction #14 in remaja #1 in fanfiction Ini cerita yang akan menceritakan tentang gadis yang berubah menjadi seorang nerd, demi mendapatkan teman yang benar-benar real dan tidak ha...