Highest rank #13 in Teenfiction
#14 in remaja
#1 in fanfiction
Ini cerita yang akan menceritakan tentang gadis yang berubah menjadi seorang nerd, demi mendapatkan teman yang benar-benar real dan tidak ha...
Diba jadi uring-uringan karena tidak memiliki teman. Ia satu harian hanya berada didalam kamar, keluar saat ingin sesuatu. Ini sudah jam 4 dan itu berarti Azzam dan Naomi akan pulang sebentar lagi.
Pintu kamarnya terbuka, menampakkan Azzam dengan kantong berisi kotak didalamnya.
Azzam mengulurkan tangannya memberikan kantong tadi, "Bosen ya, seharian sendiri?" tanyanya.
Diba cemberut, lalu mengangguk. Ia mengambil kantong pemberian Azzam. Ternyata abangnya membelikan donat.
"Ada Raina sama Ghyta dibawah, mungkin bentar lagi naik ... Abang tinggal dulu, ya?" pamitnya, sebelum itu mencium puncak kepala Diba.
Diba tersenyum saat Azzam pergi, rasanya senang sekali memiliki abang seperti Azzam. Ia bisa merangkap menjadi seorang mama, papa yang overprotektif, seorang abang, teman, sahabat curhat, dan pastinya seorang pacar.
Taklama pintu kamarnya kembali terbuka. Raina dan Ghyta datang dengan senyum manis mereka. "Gimana? Udah baikan belum?" tanya Raina.
"Udah mendingan, kok. Mau gak?" Diba menawarkan dontat yang tadi Azzam belikkan kepada kedua sahabatnya.
"Eh iya, ini ... Dari kak Jacob, katanya cepat sembuh!" kata Ghyta semangat. Ia memberikan bucket bunga kepada Diba.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Diba memeluk boneka yang juga Raina bawa. Katanya juga dari Jacob. Lah, lelaki itu sangat berniat ya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo jadi deket sama dia semenjak di UKS? ada apa nih? Udah mulai tumbuh benih-benih cinta?" tanya Ghyta.
Ghyta tertawa, "Gak usah sensi dong, suka gemes. Lo anak SMA apa anak SD sih? Imut banget!" Raina geram, ia mencubit pipi Diba gemas.
ΔΔΔ
"Bang, gimana keadaannya?"
Diba, Naomi dan Azzam sedang berkumpul di kamar Diba dan Nao sekarang. Mereka sudah menceritakan semuanya kepada Naomi. Jadi, anak itu sudah tahu semua masalahnya.