Highest rank #13 in Teenfiction
#14 in remaja
#1 in fanfiction
Ini cerita yang akan menceritakan tentang gadis yang berubah menjadi seorang nerd, demi mendapatkan teman yang benar-benar real dan tidak ha...
Adiba diumur 22 tahun. Dengan setelan celana kain berwarna pink, kaos putih dibalut jas berwarna senada dengan celananya. Rambut panjangnya dicepol asal, namun gadis itu masih terlihat cantik. Hari ini gadis itu memakai kacamata hitam dan sekarang tengah berjalan diantara orang-orang yang berlalu lalang karena pekerjaan. Diba sedang berada dikantornya Jacob.
Iphone XS Max berwarna gold ditempelkannya ketelinga. Si calon suami tak kunjung mengangkat, padahal hari ini harusnya mereka mencari catering, gaun pengantin, dan tempat. Pernikahan mereka itu bulan depan, seharusnya sejak kemarin mereka pergi. Tapi, si CEO muda itu selalu menundanya karena ada saja meeting penting yang harus dia lakukan. Ah, rasanya Diba ingin memanipulasi pesawat yang digunakan client-nya itu agar menyasar kesuatu pulau terpencil. Supaya Jacob meninggalkan pekerjaannya dan pergi bersamanya mengurus pernikahan mereka.
Diba menghela napasnya. Kini gadis itu sudah berada di lift. Hendak pergi kelantai teratas dimana ruangan Jacob berada.
Diba tersenyum kepada sekretaris Jacob, dia laki-laki, kok. Itu atas permintaan Diba. Takutnya Jacob memiliki sekretaris perempuan yang akan menggodanya, seperti dinovel-novel.
"Jacob didalam?" tanya Diba.
Dio menganggukkan kepalanya, disertai senyum manis. "Tapi, sedang ada tamu," lanjutnya.
Diba menghela napas, "Siapa?" tanya Diba.
"Salah satu model untuk brand baru perusahaan, nona," jawab Dio.
Wajah Diba mendadak berubah menjadi datar, gadis yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya itu langsung berjalan menuju ruangan Jacob. Dio tentu saja panik. Lelaki itu juga mengikuti Adiba dari belakang.
Adiba mengetuk pintu. Tanpa menunggu jawaban, anak itu langsung menerobos masuk kedalam.
Yang dilihatnya adalah Alexa, si bule cantik. Dan seorang wanita paruh baya dengan berpakaian modis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu ... Ngapain?" tanya Jacob. Pria itu berdiri dari duduknya kemudian menghampiri Diba.
"Jac, hari ini kita harus ngurusin pernikahannya. Kamu lupa?!" nada bicaranya ketus, wajahnya pun berubah sangar.
Jacob tersenyum tanpa dosa. "Nona Adiba? Saya desainer yang ditunjuk tuan Jacob untuk masalah baju pernikahan," kata ibu-ibu yang duduk didekat Alexa.
Adiba menghela napas, gadis itu memegang keningnya. Ah, dia salah paham. Kirain modelnya siapa, terus itu model mau menel-menel ke Jacob.
"Ah, Adiba ... Aku kesini untuk tanda tangan kontrak sebagai model, kamu tenang saja," ucap Alexa dengan logat bulenya. Iya, aneh saat mendengar orang yang kesehariannya menggunakan bahasa inggris, kini berbicara bahasa Indonesia kepadanya.