26

116K 6.4K 327
                                        

"Ngapain?"

Diba natap Jacob sinis. Dia berniat untuk mendiami Jacob sekarang.
Lelaki itu berjalan mendekatinya. Wajahnya juga tak kalah sinis menatap kekasihnya.

"Kamu kenapa deket banget sama si anak baru?"

"Suka-suka aku, lah! Kan hak aku mau deket siapa aja," ucapnya.

"Ya tapi gak gitu juga, kamu tahu disana ada aku, kan? Seharusnya- .... "

"Ya kamu juga sadar diri dong! Disitu juga ada aku, tapi kamu malah berduaan cewek lain! Kamu pikir aku gak sakit hati juga?" tanya Diba. Untung saja kelas masih sepi.

Jacob menghela napasnya kasar.
"Itu bukan kemauan aku, aku udah nolak dia, Dib. Dia aja yang gatel meluk-meluk aku!" bantah Jacob.

"Halah, dipeluk gitu malah kamu suka kan?! Ditempelin gitu sama dia!" celetuk Diba.

Jacob memicingkan matanya.
"Kan dia yang deketin aku! Aku udah jauhin dia eh malah makin deket, kamu tadi liat sendiri, kan?" tanya Jacob. Suaranya memelan.

"Gak gitu juga, Jac. Seharusnya kamu pergi aja atau nyamperin aku kan bisa?" kata Diba.

"Aku gak mau kamu diapa-apain dia, dia belum tau kalau kamu pacar aku. Nanti kamu digangguin, aku gak suka!"

Diba berdecak sebal. Dia marah, tapi didetik yang sama juga luluh untuk perkataan lelaki didepannya barusan. Secara tidak langsung berarti dia sangat khawatir dengan Diba.

"Bodo amat, lah. Pokoknya aku gak suka kamu deket dia! Kamu pikir aku deket sama Jeffrey karena apa? Karena kamu deket sama dia makanya aku bales balik, tau ah! Sana keluar, udah bel tuh!" usir Diba. Ah, mood-nya menjadi lebih buruk.

Beberapa murid dikelasnya mulai masuk satu persatu. Jacob menatap Diba sayu, lalu menghela napasnya pasrah. Selanjutnya ia keluar dari kelas kekasihnya itu.

Diba menelungkupkan kepalanya dilipatan tangan. Sebenarnya ia mau saja memaafkan Jacob tadi, tapi untuk saat ini dia mau melihat dulu bagaimana cara pacarnya itu membujuknya saat marah.

Taklama ponselnya bergetar, satu notif line dari Jacob untukknya.

Jac💕 : nanti pulsek jangan pulang sama si jepri" itu, pulangnya sama aku.

Ia tersenyum kecil, lalu kembali menyimpan ponselnya disaku. Tidak mau membalas chat dari Jacob, biar dikira marah beneran.

ΔΔΔ

Bel pulang berbunyi, membuat gadis dengan rambut berwarna coklat itu buru-buru membereskan barang-barangnya.

"Dib, pulang bareng siapa?" tanya Raina.

"Kalau gak Jacob ya Jeffrey, mau nebeng?" tawar Diba.

Raina menggelengkan kepalanya, ia bawa mobil hari ini. Mereka bertiga keluar kelas dan berpisah diluar karena ternya Jeffrey sudah menunggu sambil memainkan ponselnya. Ah, jangan salah ... Disini juga ada Jacob ternyata. Diba tertawa didalam hati. Pasti Jacob takut kalau ia pulang bersama Jeffrey.

Tapi, disisi lain Diba melihat gadis di kantin tadi yang bersama Jacob sedang berlari kearahnya. Hatinya mencelos saat gadis itu dating dan memeluk lengan Jacob dengan seenaknya. Jeffrey masih setia menonton 'drama' dihadapannya. Diba hanya bias diam, sementara Jacob berusaha melepaskan tangan si 'cabe' dari lengannya. Kesal? Tentu saja, mana ada orang tidak kesal cowoknya dideketin cewek. Cabe-cabean pula.

Jeffrey menarik lengan Diba dengan kesal, ia sudah muak melihat siperempuan tanpa urat malu yang memeluk pacar orang sembarangan itu. Ia membawa Diba untuk pergi, tidak. Kali ini ia memang harus melakukan ini daripada membiarkan Diba menunggu Jacob, lebih baik ia dipukuli Jacob ketimbang melihat Diba yang menangis dihadapan Jacob. How so sweet he is :')

Jacob menatap nanar kekasihnya yang pergi dengan teman masa kecilnya. Ia kembali menghentakkan tangan Sheila untuk kesekian kalinya. Gadis itu bahkan sampai mundur dan oleng hamper terjatuh.

"Jac, kamu kenapa?" Tanya Sheila kaget.

"Lo gak bias diem, hah?! Gue udah bilang kita udah jadi mantan, ngapain lo masih ngejar gue?! Gak punya urat malu lo?!" bentak Jacob. Wajahnya merah padam, ia segera menyusul Diba dan Jeffrey yang sudah pergi jauh.

Sheila masih terdiam, ia melirik kesekelilingnya, gadis itu tiba-tiba menarik salah satu siswi yang membisik bersama temannya sambil menatapnya dengan kasar.

"Heh! Lo tau siapa cewek didelet Jacob tadi?" tanyanya tidak santai. Astaga, anak ini memang tidak punya sopan santun sepertinya.

"Dia kan pacarnya Jacob, lo kenapa deh? Anak baru gatel banget, dasar bibit pelakor!" ejek kedua siswi tadi. Astaga, mulutnya hahaha.

Sheila terdiam menatap kedua siswi yang menjauh darinya, ia menatap mereka berdua sinis.

"Yang ada dia tuh pelakor! Muka jelek aja sok-sokan banget, liat aja lo ntar yang udah ngambil Jacob dari gue!"

ΔΔΔ

Diba menghempaskan badannya dikasur. Ia kesal sekali, sangat kesal. Sementara Jeffrey sedang sibuk memasak didapur. Orang tua Diba belum pulang, pembantu dirumahnya sedang cuti. Daripada beli makan keluar duit, lebih baik masak bahan makanan yang ada, kan.

Bel rumahnya berbunyi, membuat Diba duduk, "Heh bule! Bukain tuh pintu!" teriaknya dari kamarnya kepada Jeffrey. Plis deh, mukanya Jeffrey gak ada bule-bulenya. Namanya sih iya.

Diba kembali tidur dikasur, ia diam mendengarkan apa yang terjadi dibawah sana.

Prankkk!!!

  ΔΔΔ  

Hayolo itu kenapa wkwkwk

maaf ya aku seminggu gak update, soalnya aku baru kelar liburan. in sha allah minggu ini aku bakal rajin update hehehe. btw giimana liburan kalian?

Fake Nerd ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang