Highest rank #13 in Teenfiction
#14 in remaja
#1 in fanfiction
Ini cerita yang akan menceritakan tentang gadis yang berubah menjadi seorang nerd, demi mendapatkan teman yang benar-benar real dan tidak ha...
Adiba menatap pantulan dirinya lewat kaca besar yang ada dikamarnya. Ugh, dia benar-benar menuruti kata-kata Iqbaal. Hari ini gadis itu benar-benar terlihat sangat cantik seperti bidadari. Dia memakai gaun pink, itu pilihan Iqbaal sih, dia juga memakai kalung yang Iqbaal belikan kemarin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tadi, Azzam yang sudah biasa melihat adiknya saja dibuat pangling. Naomi yang biasanya suka berdandan pun dibuat iri. Apalagi Iqbaal yang kini tengah menatap Diba dari bawah saat Diba tengah menuruni tangga. Ahh, dirinya benar-benar menyesal putus dengan bidadari seperti Diba.
Iqbaal menggaruk tengkuknya. Dia jadi salah tingkah melihat Diba yang sangat cantik malam ini. Hanya saja dia harus bersabar karena mereka sudah tak bersama lagi. Lagipula ini ide dia, menyuruh Diba harus tampil cantik dan memukau agar Jacob menyesal. Katanya sih begitu. Ya, katanya.
Diba tersenyum manis, sampai matanya membentuk garis, "Gimana-gimana? Cantik gak?" tanyanya antusias.
Iqbaal menggelengkan kepalanya. Gadis yang rambutnya diurai itu lantas langsung cemberut dan duduk disofa dengan wajah kusut. Senyum manisnya tadi tiba-tiba menghilang.
"Gak salah lagi, cantik banget malahan," kata Iqbaal.
Diba berdecak, "Ck, kirain make up gue berlebihan makanya lo gelengin kepala," ucap Diba. Dia kembali berdiri.
"Udah, ayo berangkat? Nanti telat, nyokap bokap lo juga udah pergi, kan? Nao sama bang Azzam juga," kata Iqbaal, langsung diangguki oleh Adiba.
Keduanya berjalan keluar, dengan senang hati Iqbaal membukakan pintu untuk Diba.
Diba menggigit bibirnya gugup. Selama diperjalanan dia juga terlihat sedikit tak tenang.
"Santai aja, gak boleh nangis loh!" kata Iqbaal.
Diba mencibir, "Siapa juga yang mau nangis!" elaknya.
Iqbaal terkekeh, gayaan sekali tak akan menangis. Coba saja kalau nanti Diba tidak menangis, kalian bisa memukul kepala Iqbaal sepuasnya.
"Bal, gue cantik kan? Lo yakin gue bakal lebih cantik daripada tunangannya Jacob? Lo jangan coba-coba bohong, loh!"
Iqbaal tertawa, "Apasih, hahaha ... Heboh bener, kurang jujur apa gue? Emang muka gue kayak penipu banget, huh?" tanyanya.
Wajah Diba mendadak cemberut, "Serius baaaaalll!" dia kembali merengek.
Iqbaal menggeleng-gelengkan kepalanya, "Lo ngerengek gitu aja cakep, makin imut, tau gak?" kata Iqbaal tulus. Membuat Diba terdiam mendadak karena perkataan Iqbaal barusan. Apalagi cowok itu menjawab sambil menatap matanya. Hhh, Diba jadi salting. Dia langsung mengalihkan pandangannya keluar jendela. Wah, berarti dia cantik banget ya malam ini? Lagi ngerengek aja cantik, kata Iqbaal.