Fake Nerd ✔️

39

Benar saja saat pulang sekolah Diba melihat Jacob tengah bersandar dimobilnya. Wajahnya ditutupi masker hitam, lelaki itu juga memakai hoodie berwarna abu-abu dan menutup kepalanya. Diba tahu betul itu Jacob. Mana mungkin kan dia melupakan mantan tersayangnya, dari kejauhan saja Diba sudah mengenali postur tubuhnya.

Jantungnya berdetak lebih cepat. Diba benar-benar kebingungan sekarang. Padahal ini semua dia yang mulai dengan meminta bantuan Jacob untuk mengajarinya. Aduh, Diba pusing sendiri. Dia jadi takut untuk keluar gerbang. Sempat Jacob melihatnya pasti dia akan langsung memanggil Diba.

Untuk sekedar informasi. Diba benaran menangis karena dia senang Jacob kembali. Walaupun Diba tahu Jacob kembali hanya untuk singgah. Tapi tetap saja, Diba merindukannya. Tadi pagi dia bangun jam 3 subuh, dengan keadaan matanya yang sedikit membengkak. Untungnya stok masker untuk matanya masih ada. Gadis itu melakukan segala ritual cewek dan tutorial yang ada di youtube,  yang akhirnya hasilnya mata Diba kembali normal, cuma seperti orang bangun tidur.

Diba menghirup napas, lalu membuangnya perlahan. Dengan berani gadis itu melangkahkan kakinya kearah Jacob yang masih setia dengan ponselnya.

"Kak?"

ΔΔΔ

Disinilah keduanya sekarang. Disebuah cafe tak jauh dari sekolah. Diba yang mengusulkannya. Cafe ini baru saja buka beberapa bulan yang lalu. Diba suka, suasananya enak. Cafe ini bernuansa putih dan disetiap pojoknya ada tumbuhan hijau. Diatas meja juga ada pot kecil berisi kaktus.

"Dib?" panggil Jacob. Astaga, semenjak putus semuanya jadi canggung seperti orang tidak mengenal.

Diba mengangkat kepalanya untuk menatap Jacob. "Iya?" sautnya.

Jacob mengulum bibirnya, "Jadi canggung banget, ya .... " katanya disertai kekehan.

Diba ikut terkekeh, kemudian mengangguk.
"Kapan balik, kak?" tanya Diba.

"Baru tadi pagi, sih. Gimana sekolah kamu?" tanya Jacob balik.

"Gitu aja, kayak yang aku bilang bentar lagi ujian kan, jadi aku minta tolong ajarin soal-soal ujian yang lalu," jawab Diba.

Jacob menganggukkan kepalanya, pesanan mereka pun datang. Membuat keduanya kembali kedalam keheningan.

Jacob meletakkan sendoknya, "Aku denger kamu deket sama Iqbaal lagi, ya?" tanya Jacob. Jujur, dia cembokur.

Diba berhenti mengunyah makanannya, menatap Jacob sebentar. Kemudian kembali melanjutkan makan.

Diba tersenyum tipis, "Enggak balikan, kok. Cuma deket sebagai temen," kata Diba akhirnya.

Rasanya beban didiri Jacob sebagian terangkat setelah mendengar pernyataan dari Diba langsung.

"Eh, ini mau belajar dimana? Dirumah kamu? Apa mau kemana gitu buat belajar?" tawar Jacob.

Diba tampak berpikir, "Dirumah aja deh, biar gak ribet-ribet, soalnya bang Azzam juga udah jarang dirumah gara-gara kuliahnya. Nao juga sibuk disekolah, sering keluar rumah juga pergi main sama temennya," kata Diba panjang lebar.

Jacob tertawa kecil, "Oke-oke, mau mulai hari ini apa besok?" tanya Jacob. Nada bicaranya lama kelamaan jadi santai seperti dulu. Diba pun jadi terbawa.

"Sekarang juga boleh," canda Diba.

Jacob menggeleng-gelengkan kepalanya, "Istirahat dulu deh kamunya, kasihan otaknya kerja terus," kata Jacob.

Diba mengangguk patuh, "Nanti malem? Kalau kakak mau istirahat dulu juga diundur jadi besok aja gak apa, kok."

Jacob lagi-lagi menggeleng, "Nanti malem. Jam tujuh mungkin udah jalan, mau nitip makan gak, nih?"

"Enggak-enggak ... Cukup kakak sampai dirumahnya baik-baik aja, udah."

Jacob tertawa, "Kamu jadi jago gombal, kebanyakan main sama Iqbaal ya?"

"Dih, enggak kok!" bantah Diba.

"Terus-terus belajar dari mana coba?"

"Natural kak, bisa sendiri."

"Dih, bisa gitu?"

"Bisa dong!"

"Hahaha ... Yaudah buruan makannya biar cepet pulang, ini aku belum mandi soalnya," kata Jacob membuat Diba kembali tertawa.

Rasanya tembok yang tadinya menghalangi mereka tiba-tiba runtuh.

Halo.

Sudah satu tahun berlalu.  Dan aku baru update sekarang.

Jujur, AKU ITU LUPA ALUR MAKANYA MALES NGELANJUTIN REVISINYA HAHAHAHA

Maafin aku teman-teman.
Mungkin kalian udah pada lupa kali sama ini cerita😭😭😂😂

Ini ngeselin juga akunya. Baru update tapi pendek banget