Ketika aku pernah menyebut hidupku sempurna, maka ternyata dibalik sempurna itu kutemukan luka.Aku yang memulainya, menggores luka yang tak termaafkan. Membuatnya pergi meninggalkaan aku dan kenangan kami.
Basuhan air bunga pun rasanya tak bisa menutup luka yang menganga di hatinya. Di hati wanita yang benar-benar kucintai.
Seribu maaf tak akan membuatmu kembali,
Maafkan aku, Emma.
***
"Terima kasih, Tuhan."
Pertama kali ini aku terharu sangat dalam, tak malu meneteskan air mata meski banyak anggota keluarga berada di sini. Menanti detik-detik lahirnya generasi baru penerus keluarga Marquez.
Anakku lahir dengan tangis kencang yang memekakkan.
Ini lebih dari bahagia dari 5 gelarku sebagai Juara Dunia. Ini lebih dari segalanya.
Aku melihat Emma, dengan wajah yang sama cantiknya meski terlalu banyak peluh membasah di kening. Menghambur untuk memeluknya sekaligus meminta maaf jika aku harus keluar saat Emma sedang berjuang pada titik terberat, pasrah dengan apa pun termasuk nyawanya.
Emma tersenyum melihatku masuk meski perawat masih menjahit bagian bawahnya.
"Darl ... Ya Tuhan, maafkan aku. Seandainya aku tidak sepucat tadi." Emma terkekeh lalu meringis saat ia merasa jarum jahit daging menembus daerah paling sensitifnya.
"Kau takut melihat darah."
"Tidak. Aku tidak tega melihatmu 'saat itu'. Ketika kepala sudah berada di ambangnya, dan itu membuat darahku mendingin."
"Sudahlah. Semua telah berlalu. Sakit sekali, Marc. Kuharap kau tidak meminta anak lagi." Aku terkekeh ingin protes. Tapi melihat Emma dengan wajah pucat karena kehabisan darah membuatku memilih diam dan tetap berada di sisinya.
"Perempuan. Semoga kau tidak kecewa," ucapnya kemudian.
Batinku melonjak. Kutatap Emma dengan pandangan bersalah.Memang kami tak ingin mengetahui jenis kelaminnya lebih dulu. Tapi, sempat aku berkata padanya bahwa anakku adalah seorang lelaki tampan.
"Tidak sama sekali, Darl. Aku ayahnya dan aku akan memberikan apapun untuknya." Emma meraih tanganku dan menciumnya.
"Emma?" Kulihat beberapa orang, ada Alex, ibuku dan ibu mertuaku masuk. Raut kebahagiaan terasa memenuhi ruang bersalin ini. Baru kali ini aku melihat mereka sebahagia seperti sekarang.
"Selamat jadi ibu baru, Em." Alex mengacak rambut atas Emma yang langsung disambut tatapan horor ibu.
"Lex, dia kakak iparmu. Jangan kurang ajar." Sementara Alex hanya nyengir lebar dan menuju dalam box bayi.
Bayi perempuan merah yang terlihat masih ringkih, dengan sisa darah yang melekat usai perjuangan ibunya hanya berselimut kain tebal. Tidur terbelenggu dalam dunianya.
"Cantik sekali, Marc." Semua menoleh pada Alex.
"Rambutnya hitam seperti rambutmu. Tapi wajahnya kurasa lebih dominan ke Inggris. Oke, kurasa nanti aku harus menikahi wanita inggris juga."
Kami tergelak mendengar ocehan Alex yang terkesan memaksa.
"Hidungnya seperti hidungmu, Lex," ucap Emma. Alex dan aku langsung menengoknya.
"Wah, iya. Bukan seperti hidung ayahnya. Kau mengidam hidungku, Em?"
Tak terima dengan pertanyaan Alex, aku meninju perutnya. Mereka tertawa melihat tingkah konyol yang kulakukan.
Intinya aku bahagia.
Bayi mungil ini adalah segalanya untukku, surgaku, bintangku dan duniaku. Aku menamai putri pertamaku Madelynn Marisela Marquez. Nama ini muncul begitu saja dalam kepala saat aku melihat wajah malaikatnya yang pulas tidur.
Aku jatuh cinta pada huruf M. Entah karena kebetulan atau memang jodoh, namaku Marc dan nama istriku Emma. Banyak mengandung huruf M.Alasan konyol. Baiklah pembaca, terima saja.
***
Ohooooi...
Jumpa lagi dengan author kece nan rupawan ini.
Lagi ngetrend ya selingkuh naskah hahahaaa.
Ceritanya, ane gak bisa move on dari mamakes. Meski udah publish dua cerita chiclit.
Hurting Me lagi hiatus karena nunggu Aty_kreasi ngelarin The Way nya.
Sunset at Marina Bay masih lanjut tapi karena ane hobby selingkuh naskah, jadi gak tau kapan diupdate lagi.
So, kuharap kalian berbijak hati untuk mengambil setiap makna dari apapun yang kutulis di sini.
Mencoba menulis sesuai etika agar layak dibaca oleh semua kalangan.
MOHON ingatkan ane kalau ada kata kurang pantas atau adegan terlalu WOW dalam Far Away ini.
So thanks kawan.
Littlepaper93 DaniaMarquez93 sfdlovato septi22ifs AnnySafira i zilvya93 ziya9293 Rain-Aurora giginaya00 amelpermadi nadeera93 Calpal-Q Wigunalady itsmeMrsMarquez Mufidsa beboalenta93 Alentasmara d99tik AnatyaMrqz_ asriyulina EmotionDee Tasya-73 zerawaang
Beri power untukku ya #MarquezistasWattpadCommunity
KAMU SEDANG MEMBACA
FAR AWAY (Ketika Berpisah Menjadi Jalan Terbaik)
FanfictionCOMPLETE STORY "Musim Gugur akan mengajarkan kita. Bahwa tanpanya, Musim Semi takkan nenjadi seindah ini." Tentang kisah cinta sejati. Yang harus melupakan dan dilupakan. Tentang besarnya arti kesetiaan dan pengorbanan. Tentang menunggu dan harus me...