FA- 19

827 68 15
                                    

YANG LUPA PART KEMARIN BACA DULU YA YANG KEMARIN WKKKK.

YANG LUPA PART KEMARIN BACA DULU YA YANG KEMARIN WKKKK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang membuatmu bahagia?"

Lelaki yang tengah mengambil alih anak perempuanku ini bertanya. Madelynn yang bergelayut manja pada gendongan ayahnya memberengut seolah tak ingin berpisah dengan ayahnya.

"Yang membuatku bahagia adalah melihat kau dan Lynn bahagia, apalagi yang diharapkan seorang iatri dan seorang ibu sepertiku."

"Emma..."

"Marc..." potongku cepat.

Marc menatap mataku hazelku ingin membantah namun ia memilih diam.

"Maafkan aku, Marc. Aku ingin sendiri sementara waktu."

"Ya, aku mengerti. Cepatlah kembali."

Aku mengangguk dan membiarkan tubuhku direngkuh hangat oleh Marc. Seandainya ia tahu bahwa aku takkan kembali.

"Aku sudah merapikan rumah. Bajumu juga telah di setrika rapi, kaos kaki dan dasi ada di kotak dalam lemariku, maaf aku lupa menaruhnya kembali. Di dalam kulkas ada makanan siap saji yang aku buat tadi. Jika ingin makan hangatkan dulu ya. Jangan lupa mengunci pintu kalau kau sedang tidak di rumah." ucapku menjelaskan hanya agar aku tak menangis di depan pria ini.

"Astaga, bagaimana kau melakukan itu semua, Darl?" Aku tidak ingin menjawab. Ini terlalu berat untukku.

"Aku harus naik sekarang."

"Yah, baiklah. Hati-hati sayang."

Marc mengecup kedua pipiku dan berganti pada Lynn yang mulai merengek tak ingin berpisah dengan ayahnya.

Pelan langkah kakiku menjauh dari tempatnya melepasku sementara Lynn terus saja merengek dalam gendongan.

Kusempatkan melambai sebelum masuk kabin pesawat. Dari mata teduhnya--walaupun dari jarak kami yang cukup jauh--kutahu pria itu sedang menahan keinginannya untuk mencegahku pergi.

"Kenapa Daddy tidak ikut, Mom?"

"Daddy sibuk, Dear."

Manik bulatnya menatapku polos lalu kembali membuang pandangannya pada luar kaca yang membatasi kami. Di sana, ada seorang ayah yang tengah berdiri resah. Hanya berdiam melihat istri dan anaknya pergi.

Katalan aku egois dan memikirkan diriku sendiri karrna mengambil keputusan bercerai dengannya. Tapi apa yang akan kalian lakukan jika mendapati suami yang dicintai ternyata melakukan pemgkhianatan yang melukai. Sangat melukai!

Bisakah kalian selanjutnya menjalani hidup dengan teronbang ambing di dalamnya? Aku tidak siap. Emma Watson nemang dilahirkan tak pernah takut terhadap apapun. Tapi bukan berarti aku siap dengan segala kemungkinan terburuk jika aku memilih pulang ke dalam pelukan Marc Marquez.

Kesetiaan dibalas pengkhianatan itu terlalu menyedihkan. Dan inilah yang aku rasakan sekarang, sialnya.

***

FAR AWAY (Ketika Berpisah Menjadi Jalan Terbaik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang