FA- 10

884 75 58
                                    

Ciiiiiieeee cover baruuu cieeee.
Setelah LTT dapet gretongan dari kenzajanuzaj sekarang Far Away dapet percobaan dari Littlepaper93 yeiii xie2 teman-teman. Covernya syantik-syantik kek ane
Ketjup kalian atu-atu

***

Madelynn Marisela Marquez, putri kesayanganku, cucu pertama penerus generasi Marquez yang cantik, juga tambatan harapan generasi Watson yang jenius. Wajah nan teduh, polos dan membuat moodku selalu baik ini sedang pulas tidur dalam hangat rengkuhanku.

Kusingkap helai anak rambut hitamnya yang jatuh menutupi kening. Kuperhatikan lagi wajahnya yang terpahat sempurna, malaikat kecilku terlihat cantik dengan bingkai wajah yang menurun dariku dan rambut hitam ayahnya.

Sesaat aku teringat ketika usia kehamilanku menginjak 9 bulan. Saat itu aku dan Marc meributkan hal pemberian nama untuk calon bayi kita.

"Bagaimana kalau Laurel? Atau Galicia?" sungut Marc berapi-api.

"Ah tidak. Galicia kan sponsor Alex." sergahku keberatan.

Enak saja anakku akan dinamakan merk sebuah minuman.

"Aku suka nama Leah, kedengarannya kuat sekali. Atau Cleo?" mataku bersinar penuh harap.

Marc berdesah lemah sambil berhenti memasang box bayi berwarna biru muda di kamar kami.

"Leah? Aku tidak ingin anakku menikah dengan werewolf."

Memgerutkan kening, kupandang suamiku yang tengah memasang palang besi di bagian bawah box bayi.

"Apa hubungannya? Kau ini aneh sekali."

"Mendengar nama Leah aku teringat film Twilight. Leah kan pacarnya Sam. Sementara Sam adalah werewolf."

Aku menepuk dahi, angkat tangan dengan pemikiran konyol suamiku.

"Itu hanya fiksi, Darl. Ya ampun imajinasimu tinggi sekali."
Kepalaku menggeleng beberapa kali akibat pemikiran konyol Marc.

"Dan Cleo? Hahaha kita tidak hidup di daerah timur tengah, Emma sayang. Aku juga tak ingin putriku yang cantik menikah dengan...."

"Stop, Darl!" Marc diam begitu aku menempelkan telapak tangan pada bibirnya. Tak bergerak seperti seorang anak kecil yang merajuk pada ibunya. Hanya lirikan mata jenaka yang ia tunjukkan.

"Bahkan dia belum lahir kau sudah akan memikirkan pernikahannya? Ya Tuhan,"

Marc, suamiku itu memang sedikit gesrek otaknya. Tapi bagaimanapun aku bersedia menikah dengannya karena cinta kami yang sudah tak bisa ditahan lagi.

Kembali pada niat awal menjalin sebuah pernikahan, kukira saat ini Marc sedang sibuk bermain-main dengan hatinya sendiri. Sering mengacuhkanku, membentakku, dan tak jarang pula ia tiba-tiba menjadi seorang yang sangat emosional. Beruntung Marc tak pernah melakukan tindakan di luar batasannya terhadapku. Tidak, aku tidak ingin bernasib sama dengan Mirella Cardoso di fanfictionnya Littlepaper93. Jika sampai itu terjadi, maka tak segan kukebiri saja suamiku itu.
(Oke abaikan saja narasi ini)

***

"Selamat ulang tahun peri kecil ibu. Doa terbaik selalu untukmu selamanya." bisikku tepat di telinganya.

Lynn merengek terbangunkan oleh suara bel yang terus menerus berdenting di bawah. Tangannya menggapai leherku yang kaku karena tak ingin merubah posisi sejak semalam.

Ya, aku bergelung memeluk Lynn yang tidur pulas seorang diri. Beberapa kali usahaku memejamkan mata selalu gagal karena bayangan Marc melintas. Sekarang bahkan hampir setiap malam harus kulalui tanpa suamiku.

FAR AWAY (Ketika Berpisah Menjadi Jalan Terbaik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang