Ini cinta.
Sudah beberapa kali Tom mengulang kata-kata itu dalam otaknya. Emma Watson tiba-tiba muncul dengan kisah fiksinya yang mengharu biru. Mempertemukan mereka kembali dengan porsi yang berbeda.
Tom duduk di tepi ranjang singlenya. Ia bahkan tak bisa menghitung lagi berapa kali bibirnya tersenyum mengingat Emma.
Kembali pada niatnya pulang ke rumah sang ibu, tangannya terulur membuka laci meja dan menarik satu album besar.
Ya, Tom menginginkan sebuah alasan mengapa ia sangat bahagia hari ini. Kenangan masa kecil yang indah. Yang tidak mudah dilupakan napak tilasnya.
Lembar pertama tampak Tom kecil tengah berbaring dengan menghisap ibu jari. Namun bukan itu yang ingin ia lihat sekarang.
Ada di lembar kedua puluh yang ia cari.
Adalah sebuah rekaman gambar saat ulang tahun ke tujuh Emma. Saat itu Tom menyesal telah menolak Emma. Hanya cinta monyet yang bertahan hingga sekarang. Tak ingin Emma bersedih dan membencinya, maka Tom berusaha mencari perhatian gadis itu.
Namun rupanya hati Emma terlalu keras untuk diterobos masuk kembali. Baru Tom sadari bahwa dia adalah gadis istimewa.
"Tom, kau belum tidur?" Tom terhenyak saat melihat ibunya berdiri di ambang pintu dengan gaun tidurnya.
"Err Mom. Aku sedang...."
"Kulihat lampumu masih menyala. Ada yang mengganggu pikiranmu?" Senyum ibunya merekah. Tahu betul bahwa anak bungsunya sedang merasa kasmaran. Album foto itu menjadi buktinya.
Ibunya sudah hafal bahkan di luar kepalanya ketika Tom selalu membawa album tersebut kemanapun ia tinggal. Merona merasa sedang di perhatikan, Tom mengusap wajahnya yang bahagia.
"Ya Mom. Aku bahagia. Aku bertemu dengan Emma lagi."
Dugaan Tom benar. Mendengar nama Emma saja mata ibunya membulat tak percaya. Sepertinya nama Emma sudah keramat bagi keluarga Felton ya. Hihihi (maklum shipper)"Emma Watson? Gadis lucu itu?"
"Dia sudah bukan gadis lagi, sayangnya. Bahkan sekarang dia sudah menjadi ibu dari seorang gadis."
"Jadi Emma sudah menikah?"
"Begitulah. Tapi aku tetap bahagia bertemu dengannya lagi."
"Undang dia makan malam di sini dengan keluarganya. Aku ingin sekali bertemu dengan Emma."
"Tandanya aku harus bertemu dengan suaminya juga?" Ibunya terkekeh menepuk-nepuk punggung anak bungsunya yang jomblo gegara menunggu Emma.
Kenyataannya memang sedikit pahit bahwa wanita yang ditunggunya telah berkeluarga."Jawabannya sudah jelas. Emma bukan untukmu. Segera cari gadis dan menikahlah, Tom."
Tom meringis sepeninggal ibunya.Ia memikirkan lagi rencana konyol untuk mengundang Emma dan keluarganya untuk makan malam bersama dirumah ini. Ada baiknya mengenal kembali wanita yang sampai sekarang diharapkannya lalu mencoba merelakan jika keadaannya sudah berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAR AWAY (Ketika Berpisah Menjadi Jalan Terbaik)
FanficCOMPLETE STORY "Musim Gugur akan mengajarkan kita. Bahwa tanpanya, Musim Semi takkan nenjadi seindah ini." Tentang kisah cinta sejati. Yang harus melupakan dan dilupakan. Tentang besarnya arti kesetiaan dan pengorbanan. Tentang menunggu dan harus me...