Sebelumnya mau ucapin
CONGRATULATION FOR MM93 di gelaran MotoGP phillip island-Australia kemarin.
Semoga balapan esok kita bisa liat selebrasi juara dunia ke 6 mu ya MasYank.Eniwei, nih yang nunggu FA update.
***
"Jangan nakal. Tetap bersama Daddy dan jangan meminum apapun selain jus jeruk." Lynn mengangguk mendengar apapun yang dikatakan ibunya.
"Aahhh... cantiknya anak Daddy."
Tom datang lengkap dengan setelan jas hitam dan celana jeans santai. Di depannya tampak pemandangan dua perempuan yang dicintai sedang bersiap.
"Daddy!" Seru Lynn langsung menghambur begitu tahu Tom datang.
"Ayo kita berangkat."
"Awasi apapun yang di makan Lynn, Tom. Aku tidak mau anakku pulang dengan keadaan mabuk. Dan jangan sampai lewat jam sepuluh malam."
"Oke, Mom. Kau benar-benar tidak bisa ikut?"
"Tidak bisa, Tom. Aku juga tidak akan membiarkan adik gadisku pulang diantar pria. Kau tahu bagaimana remaja sekarang."
"Baiklah. Errr... kau tak ingin memberiku ciuman?"
"Lynn ada dalam gendonganmu. Segera pergi dan cepat pulang."
Tom nyengir dan berlalu pergi bersama Lynn.
***
Pesta yang membosankan!
Aku sudah menahan liur yang menetes karena berbotol-botol wiski tersaji. Terlihat menggoda dengan lekuk leher botol yang mengkilat membuatku ingin menenggak langsung wiski itu dari botolnya.
Jade ada di sampingku dan benar-benar akan meledak marah jika aku berani mencicipi seteguk wiski lezat itu.
"Minumlah." Tangan Jade terulur memberikan segelas jus labu.
"Kau belum bertemu Tom?" tanyaku kemudian setelah seteguk jus labu manis mengisi tenggorokan panasku.
"Belum. Dia akan menjemput wanita spesialnya, kau ingat?" Aku tertawa melihat ekspresi Jade yang kesal.
"Are you jealous, Sis?"
"Bukan urusanmu."
Lagi aku tertawa melihat Jade yang lebih terlihat lebih kesal dari sebelumnya.
"Jade, bawakan minumku. Aku akan ke toilet sebentar."
Aku melihat sekelebat hadirnya pria pirang itu di dekat pintu masuk bersama dengan padatnya tamu. Kukira Tom berniat mengajak wanita yang sering diceritakannya, tetapi tidak ada seorang wanita di sebelahnya.
"Ups!" Terkejut, kulihat seorang gadis kecil yang terjatuh karena ulahku saat keluar dari toilet.
"Maaf. Kau tidak apa-apa?"
Manik cokelat madu kita bertemu. Mata lentiknya menatapku lama dan terasa membius. Sesekalinya ia mengerjap namun tetap diam.
"Tidak. Terima kasih, uncle."
Perasaanku campur aduk tidak bisa diterka apa rasanya. Ada kilatan bingung di mata gadis kecil itu saat menatapku dan hal itu membuat dadaku terasa begitu sesak.
"Kau datang bersama siapa?" Kubantu ia berdiri dan duduk di kursi tunggu toilet sambil mengibaskan gaun hijaunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAR AWAY (Ketika Berpisah Menjadi Jalan Terbaik)
FanfictionCOMPLETE STORY "Musim Gugur akan mengajarkan kita. Bahwa tanpanya, Musim Semi takkan nenjadi seindah ini." Tentang kisah cinta sejati. Yang harus melupakan dan dilupakan. Tentang besarnya arti kesetiaan dan pengorbanan. Tentang menunggu dan harus me...