[29] Ngerjain Mawar

2.5K 156 13
                                        

Beberapa tahun kemudian

Tahun ini tahun terakhir aku kuliah, tepatnya aku udah disemester akhir, beberapa bulan lagi gua lulus S1, namaku akan berubah MAWAR DIARA AISHA.,SE amin.

Seharian ini aku gak ketemu Reno karena tadi pagi-pagi aku buru-buru ke kampus ketemu dosen, tapi ini udah malem aku liat kamarnya gelap itu tandanya anaknya belom pulang.

ohya Reno udah lulus S1-nya, S2-nya sebentar lagi selesai tapi kayanya duluan Reno deh daripada aku.

Reno diminta untuk jadi dosen tapi dia menolak aku gatau alesannya dia nolak kesempatan itu padahal kalo dia ambil, dia bisa langsung S3. Reno itu otaknya terbuat dari apa sih ya aku bingung pinter banget.

Kabar orang dibandung sehat wal'afiat, aku denger-denger Raffa jadi manajer di perusahaan ayahnya tepatnya Mahesa Corp. Yang lainnya sama kaya aku lagi nyusun skripsi.

Katanya sih Raffa sama Luna mau nikah tapi gak tau kapannya. Pasangan itu gercep banget.

Reno, aku tanya mau kerja dimana katanya gatau, gak punya tujuan banget sih anak itu, dia banyak dapet tawaran tapi semuanya di abaikan, om Rio juga minta Reno gabung diperusahaannya tapi Reno masih bingung.

Saat aku lagi duduk didepan kamar, Reno pulang tapi gak sendirian dia berdua sama cewek dan anehnya mereka saling rangkul, lagi ketawa-tawa, aku gatau siapa cewek itu, yang pasti mukanya Indonesia banget.

Aku berdiri tepat didepan Reno, bukannya kaget atau apa Reno cuek-cuek aja seakan-akan dia bawa cewek aku gak sakit hati.

"Ren"

"Hai Mawar" ucap Reno tanpa melepas rangkulannya

"Siapa dia" bukannya menjawab, Reno berjalan ke pintu kamarnya, ku hadang, dia menatapku santai.

"Gua mau tidur, minggir lo"

"Siapa cewek itu" bukannya menjawab pertanyaanku, Reno malah cium pipi cewek itu. Itu membuatku kesel, ku jambak rambutnya

"Sakit Mawar"

"Sakitan mana sama gua, liat lo cium-cium cewek didepan gua"

"lo siapa gua?"

tubuhku langsung lemas ketika Reno mengucapkan kata-kata yang membuatku sakit hati.

Aku lepas tanganku dari rambutnya. Aku langsung masuk kedalam kamar, ku kunci kamarku, aku menangis mengeluarkan rasa sesak didadaku ketika terbayang ucapan Reno 'lo siapa gua?' maksud dari semua ini apa?

Hampir 6tahun aku mengenal Reno tapi baru ini aku merasakan sakit hati karena dia, 6tahun dia selalu membuatku tersenyum bahagia, selalu menemaniku, menjagaku tapi akhirnya…

"Wang lo udah makan belom? Gua bawain makanan nih buat lo"

"Wang"

"Mawar"

"Lo udah tidur ya"

Aku ngedenger suara Reno dari tadi panggil-panggil aku bodo amat, aku gamau kenal dia lagi, sakit hati aku sama dia, aku diemin sampe suara dia ilang beneran, aku nutup diri pake selimut. Tiba-tiba aku denger pintu ke buka pasti dia yang buka

"Wang lo udah tidur" aku diem

"Makan dulu wang" aku tetep diem

"Cantik gak cewek yang tadi?" aku buka selimut, aku tatap dia, dia senyum, ku tendang badannya dia kedorong agak jauh dari kasurku.

"Keluar lo bangsat"

"Lah kok lo malah ngatain gua?"

"Keluar lo, jangan pernah ijek kamar gua lagi"

"Lo kenapa sih sensi banget sama gua?"

"Keluar atau gua bunuh beneran lo taik"

"Gua ada salah sama lo?"

"Beribu kebahagiaan yang lo kasih ke gua, tapi sekali lo buat gua sakit itu rasanya sakit banget, kebahagiaan yang lo kasih udah gak ada artinya lagi"

"Sakit? Gua nyakitin lo?" tanyanya dengan muka polos, aku menangis lagi didepan dia.

"Keluar Reno gua mohon" ucapku memohon, dia mendekat lalu melukku, aku pukul-pukul legannya.

"Lo kenapa sih?"

"Mas"

Reno melihat cewek itu dan melepas pelukanku tapi ku tahan tangannya agar tetap melukku, aku geleng-geleng, Reno gak jadi lepas pelukannya tapi manggil cewek itu untuk mendekat. Aku meluk pinggang Reno dan Reno merangkul dan mengusap rambutku seperti biasanya. Reno menggenggam tangan cewek itu.

"Senangnya dalam hati, kalo beristri dua"

aku mendangak ke arah Reno, dia cengengesan.

"Tunjukin cincinnya deh" ucap Reno pada cewek itu, dan cewek itu nunjukin cincin dijari manisnya, itu berhasil membuatku melepas pelukanku dari pinggang Reno. Aku mendorong tubuh Reno.

"Itu pintu keluar silahkan lo berdua keluar dari kamar gua" ucapku lalu ku tarik selimut dan ku kututupi seluruh tubuhku. Reno membuka selimutku. Cewek itu menyodorkan cincinnya tepat didepan mataku.

"Cincin ini cocoknya buat mbak bukan buat gua"

aku duduk dan menatap keduanya.

"Mbak pake cincinnya" ucapnya sambil menarik tanganku dan dia memasang cincinnya di jariku

saat cincinnya terpasang aku mencoba melepaskan untuk ku kembalikan tapi ditahan cewek itu.
   
"Kalo mbak lepas, berarti mbak nolak nikah sama mas Reno"

------------M I M P I !-------------

Hai semuaaa 🙋

Gua balik nih wkwkw

Welcome untuk yang baru gabung di cerita guaaaa 🙅

Nanti malem diusahain gua post lagi, sekarang segini dulu yaaaa

Jangan lupa vote dan coment utk menentukan next atau gaknya yaaaaaa !!!! Dadaaaahhh 👋

Udah akhir bulan aja asal jangan hubungan ini yang berakhir yaa hehehe

[30 Nov 2016]

MIMPI ! [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang