Setelah pulang dari rumah ibu, aku dan istriku istirahat sambil nunggu maghrib. Setelah adzan maghrib berkumandang aku dan istriku sholat berjamaah, swhabis sholat kita mengaji bersama sambil nunggu adzan isya. Rutinitas ini udah kita lakuin sejak kita nikah.
"Kamu mau makan apa bae?" tanyaku setelah sholat selesai. Dia lagi lipet mukenahnya, sedangkan aku masih pake baju koko dan sarung, peci dikepalaku
"Mas"
"Apa istriku?" dia langsung duduk disampingku, diatas lantai berlapis karpet. Dengan kaki menyilang menghadap aku
"Ajarin aku masak, aku mau aku yang masakin kamu bukan sebaliknya"
"Besok aku ajarin"
"Bener?" aku ngangguk dan mengusap rambut panjangnya yang sudah di cepol
"Iya."
"Malem ini aja deh" aku geleng kepala
"Mau besok aja atau gak sama sekali" dia cemberut, bikin gemes nih binu, aku cubit pipinya
"Yaudah yuk kedapur" aku berdiri dan membantu dia diri juga. Malam ini dia menggunakan baju tidur langsung seperti daster, bikin greget aja deh
"Mas kamu utang cerita sama aku?" aku lagi asik-asik motong bakso dan sosis langsung berenti dan menatapnya
"Cerita apa?" sebenernya aku tau tapi pura-pura gatau aja. Awalnya aku pikir dia udah lupa tapi ternyata gak.
"Jangan pura-pura gatau deh mas" ucap dia sambil menumpuk tangannya lalu dijatuhkan kepalanya diatas tumpukan tangannya diatas meja."Abis kita makan oke" dia ngangguk.
Aku masak spageti untuk menu malam ini. Istri aku nyiapin minum, gua merapikan tata letak makanan. Kita makan dengan tenang berdua sesekali aku melirik dia. Dia kalo kepo, harus ada buktinya setiap hal yang dia kepoin.
"Ngapain sih dari tadi lirik-lirik, aku colok mata nih" aku kaget tiba-tiba dia ngomong tanpa melihat.
"Kamu cantik banget, mata aku selalu mau liat kamu"
"Dari lahir gausah kaget"
tuhkan kepedean banget lagi. Dia ini udah kepo, pedenya parah abis
"Ayo mas cerita" ajak dia sambil goyang-goyanvin tangan aku
"Cuci piring dulu" dia berdiri lalu beresin meja makan sambil cemberut dan bibirkan komat kamit
"Ah dari tadi ngulur waktu mulu" aku cuma liatin dia cuci piring. Abis dia selesai dia jalan keruang keluarga. Dia langsung duduk, aku susul aja keburu ngambeknya bertambah. Aku duduk disebelah dia, tanganku merangkulnya, dia duduk dengan kaki meyilang diatas sofa yang kita duduki.
"Waktu pulang kerja Raffa mabok, dan itu pas banget Luna. Mereka pergi keapartment nya Raffa. Tanpa mereka sadar, mereka melakukan hal yang sepatutnya belom mereka lakukan." istriku kaget, aku ngangguk sebelum bibirnya berbicara
"Ya kamu taulah kalo lagi berdua gitu pasti ada aja setannya apalagi Raffa dalam keadaan mabok." dia langsung memelukku dengan erat
"Pas paginya mereka sama-sama kaget liat keadaan mereka tanpa baju. Luna nangis, sedangkan Raffa bingung tapi kata Raffa kalo terjadi apa-apa sama Luna, Raffa pasti akan tanggung jawab."
"Kok kamu tau?" tanyanya sambil dangak kearahku
"Raffa cerita sama aku. Awalnya aku marah sama Raffa kenapa dia mabok sampe ngelakuin hal kaya gitu tapi percuma juga aku marah, udah terjadi. Kalo gak salah mereka ngelakuinnya saat Luna semester 5."
"Berarti 2tahun lalu" aku ngangguk
"Iya sayang"
"Udah berapa kali mereka ngelakuin itu?" aku mencoba mengingat kata Raffa
"Terakhir pas mereka ngerayain annive mereka yang 5tahun. Kapan tuh?"
"Mas kamu gak bohong kan?" aku mengusap punggungnya yang masih ada didalam pelukanku
"Tanya Luna aja langsung"
"Mas aku takut" aku langsung membalas pelukannya lebih erat
"Kamu takut kenapa?"
"Takut hamil" aku jitak kepalanya, aku goyang-goyangin kepalanya yang ada didepan dadaku
"gausah takut lah nyet, kan udah ada gua. Dunia juga tau pasti itu anak gua,ah gimana sih lo"
"Iya ya" ucapnya dengan cengengesan
"Ye pea" dia dangak terus tambah cengir
"Kalo Elang Alyn?" dia langsung lepas pelukanku dan sedikit menjauh
"Kok dilepas pelukan aku?"
"Elang Alyn juga?" aku ngangguk dan menariknya kembali kedalam pelukanku
"Kalo mereka dalam keadaan sadar cuma karena suasana ngedukung yaudah terjadi tapi yang aku tau cuma sekali doang"
"Kapan?"
"Belom lama kok"
"Kok mereka gitu sih mas" tanya Mawar sambil menarik-narik bajuku dibelakang
"Abisnya enak" aku langsung dipelototin istriku, matanya hampir keluar, aku ketawain aja muka lucunya
"Kalo Alyssa alvaro?" tanya dia, sebelum aku menjawab pertanyaanya aku mencium keningnya turun ke pipi lalu bibirnya yang selalu membuatku kecanduan. Aku usap pipinya, barulah aku geleng kepala
"Alvaro ngejaga baik-baik Alyssa"
"Alyssa masih?" aku ngangguk kepala
"Masih istriku"
"Aku suruh mereka nikah tapi katanya belom siap" lanjutku
"Eh tapi kamu jangan bilang siapa-siapa ya, anggap aja kamu gatau apa-apa" ucapku sambil menatapnya, dia malah senyum-senyum
"Wani piro" ucap dia dengan muka songongnya, itu membuatku merasa tertantang. Aku tarik dia untuk duduk diatas dipangkuanku. Aku cium bibirnya yang selalu jadi santapan pagi, siang, sore dan malam. Dia ngelepas ciumannya lalu wajahnya disembunyikan dibalik leherku. Langsung saja aku gendong bawa kekamar.
Kalian nunggu Arjuna kan? Bentar lagi hehehe
[16 Des 2016]
![](https://img.wattpad.com/cover/87493231-288-k133610.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MIMPI ! [ENDING]
RomantizmBEBERAPA PART DI PRIVATE SECARA ACAK + EXTRA PART, DEMI KENYAMANAN BERSAMA. FOLLOW DULU YEEAAAYY. Mimpi adalah bunga tidur, seperti namamu berasal dari nama bunga yaitu Mawar. -Reno Akbar Prayoga Putra- Saat aku bangun dari tidur ternyata semua cuma...