~MAWAR~
Aku benar-benar takut akibat kejadian penyandraanku. Aku jijik dengan bibirku sendiri setekah dicium dia. Aku merasa bersalah tak bisa menjaga diriku sendiri. Tak lama suami ku datang, dia nolongku. Ternyata ada Raffa Elang juga membantu menolongku. Raffa dan Elang yang menanganin anak buah Ito, sedangkan Alvaro bersama polisi. Aku benar-benar takut Reno meninggalkanku. Saat aku dan Reno ingin istirahat, terdengar suara ribut dari arah luar kamar ternyata ibu, mamah, dan lainnya dateng. Mereka masuk kedalam kamarku sedangkan Reno tetap diluar bersama ayah dan om yang lain. Ibu dan mamah langsung memelukku
"Kamu gapapa sayang?" aku menggeleng kepala untuk jawaban dari pertanyaan mamah
"Aku gapapa mah, bu" mereka menangis, dah semuanya ikutan menangis.
"Kok pada nangis? Aku gapapa kok, aku baik-baik aja" ucapku untuk sedikit menenangkan mereka walaupun sebenarnya aku tidaklah baik.
"Maafkan anak ibu tak bisa menjaga kamu" aku mengusap dan mengecup tangan ibu mertuaku yang tak kalah cantik dari ibu kandungku.
"Anak ibu selalu menjaga aku, bahkan anak ibu lebih menjaga aku daripada dirinya sendiri. Ini musibah bu, gak ada yang tau kapan musibah itu datengnya. Pasti ada hikmah dibalik semua musibah ini." ucapku pada ibu.
"Tangan lo kenapa wang?" aku melihat lenganku yang di perban oleh Reno. Aku tersenyum dan membuat Luna bingung
"Ketancap pisau" ucapku dengan tenang sedangkan mereka semua menganga kaget, aku sedikit tertawa melihat wajah terkejut mereka.
"Pasti sakit ya?"
"Gak mah, udah diobatin dokter cinta" mereka mengikutiku tersenyum dan sedikit tertawa
"Serius kenapa sih wang, bercanda mulu." ucap Alyn sedikit kesal
"Nanti gak dinikah-nikahin kalo terlalu serius" jawabku dengan sedikit menyindir ketiga sahabatku, lalu Luna, Alyn, dan Alyssa saling melihat satu sama lain dan saling menyenggol lengan
"Sombong banget" aku terkekeh dengan suara kompak mereka
"Kapan kasih kita ponakan, nikah udah berbulan-bulan juga" ucap Alyssa, aku tau maksud Alyssa adalah menyindir aku.
"Kenapa jadi sewot banget lo bertiga sama gua"
"Kamu istirahat aja mbak." ucap ibu untuk menengahi pertikaian kecil aku dan ketiga sahabatku.
"Ini lagi istirahat bu"
"Ohya kalian tau dari mana aku di sandra?" tanyaku kepada mereka
"Si lemes"
"si alay"
"si ganteng"
Aku, Luna dan Alyssa menatap Alyn dengan alis sedikit naik.
"Kenapa pada liatin gua? Cowok gua emang paling ganteng dari cowok lo bertiga." ucap Alyn dengan suara gak santai, dengan kedua tangannya berada dipinggang.
"Ganteng sih tapi sayang mulutnya kaya cewek" ucapku sambil melirik Luna dan Alyssa, aku dan Alyn sedari dulu memang sering berdebat tak jelas
"Yeee laki lo juga gak jauh beda kali sama cowok gua wang" balas Alyn dengan nada sewot
"Ya tapi setidaknya tak separah cowok lo"
"Ada mamah nya nih" kita ber-empat lalu cengengesan saat ate Dania membuka suaranya saat anak kebanggaanya menjadi bahan gosipku dan ketiga sahabatku.
"Luna duluan ate" ucap Alyssa menyalahkan Luna karena memang Luna duluan yang menyebut Elang si lemes
"Kok gua sih Al" jawab Luna kepada Alyssa tak mau disalahkan

KAMU SEDANG MEMBACA
MIMPI ! [ENDING]
Roman d'amourBEBERAPA PART DI PRIVATE SECARA ACAK + EXTRA PART, DEMI KENYAMANAN BERSAMA. FOLLOW DULU YEEAAAYY. Mimpi adalah bunga tidur, seperti namamu berasal dari nama bunga yaitu Mawar. -Reno Akbar Prayoga Putra- Saat aku bangun dari tidur ternyata semua cuma...