Setelah semuanya keluar kamar tersisa aku dan istriku. Aku sudah mandi, sudah ganteng walaupun cuma pake kolor doang. istriku sudah tidur sebelum aku mandi tadi. Baru saja aku ingin naik keatas kasur untuk tidur, pintu kamarku ada yang mengetuk. Aku melijat istriku dengan mata membengkak, hidung merah, bekas menangis. Aku mengusap rambutnya aku cium keningnya. Lalu aku jalan ke pintu kamar.
"Ibu? Ada apa?" ternyata ibu yang dateng. Ibu nunjuk arah ruang tengah.
"Ada Raffa Elang, Alvaro" aku mengangguk, aku pun sudah tau karena mendengar suara mereka bertiga."Makasih ibu, sekarang ibu istirahat udah tengah malem"
"Gimana istri kamu?" bukannya melaksanakan perintahku, ibu malah menanyakan istriku, aku menengok kebelakangku melihat istriku yang sudah tertidur pulas.
"Udah tidur bu"
"Yaudah ibu tidur ya" aku mencium kening perempuan pertama yang sangat aku cintai sebelum istriku.
"Loveyou so much bu" ibu mengangguk lalu naik keatas kamar atas. Aku menutup pintu kamarku, aku berjalan keruang tengah menemui ketiga sahabatku. Mereka sedang mengopi dan merokok dikira mereka rumahku warkop kali.
"Gimana?" ucapku sambil ngambil rokok yang ada didepan Elang.
"Besok om Adit dan ate Syafa yang urus, berkas juga lagi diurus om Adit." jawab Raffa
"Bisa gak sih gak usah pake jalur hukum gitu?" tanyaku mencoba menegosiasi
"Dia udah lecehin istri lo ren, dia itu harus nya dihukum mati kalo dibiarin malah ngelunjak"
"Dia juga ngincer cewek gua" lanjut Raffa, aku menatap Raffa kaget
"Luna?" Raffa mengangguk
"Dia juga ada kelainan"
"Dia depresi, dia terobsesi banget sama Mawar ren, gimanapun caranya Mawar harus jadinmilik dia. Sekarang dia lagu ditanganin dokter tapi tetap dalam pengawasan polisi" lanjut Alvaro
"Serius lo ro?" tanyaku memastikan
"Iya serius, apa sih ya nama penyakitnya lupa gua" ucap Alvaro
"Terus harus gimana dong" tanyaku layaknya orang bodoh
"Lo harus jagain Mawar jangan sampe lengah, tapi kan dia dipenjara mana bisa. Santai ajalah" ucap Elang dengana nada tak konsisten
"Tenang aja sih ren, banyak yang jagain Mawar, kalo gak lo sewa bodyguard buat jagain Mawar dibutik, dan Mawar kasih supir pribadi kalo lo gak bisa jemput jadi ada supirnya." ucap Raffa dengan usulnya
"Alah bilang aja biar Luna juga ketimpahan aman" celetuk Elang
"Lo dari dulu paling peka banget sih El, untung gua gak baper sama lo" jawab asal Raffa
"Taik kali" ucap Elang sambil menonjok pundak Raffa membuat aku dan Alvaro ketawa
"Nanti deh gua pikirin lagi." ucapku
"Lo bertiga gak pulang?" tanyaku
"Nginep ah. Udah ngantuk gua" jawab Raffa
"Tuh kamar atas kosong. Tapi yang pinggir ada ibu sama mamah gua"
"Ro lo nginep aja, lo juga capek banget" ucapku pada Alvaro karena Alvaro paling sulit diajak menginap
"Okelah"
"Mau gua ambilin baju ganti gak?" tanyaku, mereka mengangguk
"Baju Mawar ya"
"Bangsat" aku langsung meninggalkan mereka mengambil baju dikamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIMPI ! [ENDING]
Roman d'amourBEBERAPA PART DI PRIVATE SECARA ACAK + EXTRA PART, DEMI KENYAMANAN BERSAMA. FOLLOW DULU YEEAAAYY. Mimpi adalah bunga tidur, seperti namamu berasal dari nama bunga yaitu Mawar. -Reno Akbar Prayoga Putra- Saat aku bangun dari tidur ternyata semua cuma...