[43] Geng Reno

2.9K 153 31
                                        

"Lama bener penganten baru"

Saat ini aku udah sampai diapartemnt Raffa, mereka sudah kumpul sedari jam 5 pulang kantor. Aku langsung duduk disebelah Alvaro yang sedang merokok, mereka masih menggunakan kemeja kantor hanya saja sudah digulung hingga siku, dasi sudah tak berbentuk. Hanya aku saja yang tak menggunakan kemeja. Aku mengambil rokok yang ada didepanku lalu ku nyalakan dan ku hisap

"Sory tadi gua harus anter istri gua kerumah ibu mertua dulu."

"Lah kenapa dianterin?" tanya Elang yang sedang merokok, dan Raffa yang sedang menelpon seseorang yang ku pastikan itu Luna.

"Gak mungkin lah gua tinggalin istri gua dirumah sendirian, lagian udah seminggu dia gak ketemu mamah"

"Raff, lo kalo dibutik jangan aneh-aneh deh" ucapku langsung setelah Raffa mematikan sambungan telponnya, Raffa cengengesan menunjukkan gigi rapinya.

"Gak ke kontrol ren"

"Makanya nikah lah"

"Tahun depan sih rencana gua ren"

"Alah dari tahun kemaren juga bilang gitu lo" ucapku, memang dari tahun kemarin Raffa bilang akan menikah dengan Luna tapi sampai saat ini tak ada tanda untuk menikah malahan aku yang menikah.

"Kali ini serius, kan gua juga udah punya kantor"

"Nah iya masalah kantor lo berdua kok gak cerita sama gua?" ucapku pada mereka sambil menunjuk menggunakan rokok yang ada diantara jariku. mereka saling liat

"KEPO" aku melempar korek yang ada didepanku kepada mereka berdua~Elang dan Raffa

"Bangsat"

"Kantor gua sama Raffa udah jadi sebelum lo nikah. Raffa udah kerja di Mahesa 3tahun ya raff?" ucap Elang sembari meminta persetujuan dari Raffa, dan Raffa mengangguk

"Yaudah 3tahunnya Raffa kerja, om Rio buatin Raffa perusahaan dibawah naungan Mahesa, Raffa ngajak gua gabung jadilah tuh perusahaan punya gua berdua RAFFEL. Keren kan ren namanya" cerita Elang sambil menyombongkan dirinya agar aku merasa iri dengannya

"Parah gak ngajak, harusnya gua gabung sama perusahaan lo" ucapku

"Gua juga udah bilang opa ren, malah gua bilang sama opa mau bangun perusahaan buat kita berempat tapi dilarang opa, katanya lo punya Mahesa, kaloAlvaro di minta ayah Rian gabung sama om Miko. Yaudah jadinya gua cuma berdua sama Elang" cerita Raffa, aku hanya mengangguk, seperti nya selama dulu aku di Belanda, aku banyak ketinggalan informasi.

"Parah tuh bima sakti" celetuk aku

"Gua bilangin opa lo ren" ancam Raffa

"Canda Raff"

"Nah lo ro, kok bisa gabung sama om Miko?" Om Miko itu adiknya mamah Mely, Om Miko CEO dari perusahaan Trisakti punya opa Said, ayah mamah Mely dan om Miko.

"Awalnya Alyssa diminta buat gabung sama om Miko, tapi Alyssa gamau, karena dia lebih milih kerja dirumah sakit bareng om Rian, sedangkan gua di Mahesa, terus om Rian nawarin gua buat gabung di Trisakti aja, gua ditempatin jadi wakil direktur, mantep gak tuh. Setelah gua pikir-pikir gak ada salahnya gua ambil, orang tua gua juga setuju, malah om Rian yang ngomong langsung ke bokap gua. Yaudah mulai besok gua gabung di Trisakti." aku mendengar cerita dari ketiga sahabatku, aku merasa bangga sendiri, aku tak pernah berpikir akan seperti ini jalan hidup aku dan ketiga sahabatku, bergabung dengan perusahaan besar di Indonesia.

"Keren banget ya kita berempat" ucap Elang sambil menengok kearah Alvaro

"Gini nih kalo dikelilingin orang sukses kita ketimpahan sukses juga" ucap Alvaro sambil melirik Raffa, tapi sebelum Raffa membuka mulutnya keburu aku potong…

MIMPI ! [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang