[36] The First Day

3.7K 153 6
                                        

~RENO~

Malem tadi adalah malam terindah dihidupku. Dia menyerahkan mahkota yang selama ini dia jaga hanya untuk suaminya dan itu buat aku. Dia menyerahkan dirinya untukku. Tanpa dia cegah, dia memberikan semua padaku.

Aku bersyukur punya istri seperti dia. Aku tak pernah membayangkan takdir hidupku akan seperti ini. Aku menikah diusia yang dibilang masih muda 21tahun, hampir 22tahun.

Saat aku bangun mataku langsung tertuju pada sosok gadis cantik ah udah bukan gadis lagi. Dia lagi tidur pules didalam pelukanku, aku meluk dia bagaikan guling hudipku, wajahnya berada didepan dadaku.

Senyumku berkembang ketika ingat kejadian semalam, aku kecup keningnya, aku turun dari kasur, aku masuk kamar mandi, mandi wajib.

Tak sampai sejam aku mandi, aku keluar dari kamar mandi, melihat dia masih tidur pules, wajah lelahnya masih tergambar di wajahnya.

Setelah aku udah rapi, aku keluar kamar arah dapur, aku mau nyiapin sarapan untuk istriku.

Aku membuat nasi goreng kesukaan dia. Dia paling suka nasi goreng buatanku. Aku sih gak masalah dia gabisa masak, dulu ibu juga gak bisa masak tapi beriringnya waktu ibu bisa masak malah lebih jago dari ayah.

Setelah aku rasa cukup, aku bawa nampan berisikan nasi goreng dan susu coklat kesukaan dia dan susu strawberry kesukaanku.

Aku masuk kamar, dia masih tidur yampun istri aku kebo banget sih.

Kalo ketauan mamah bisa di marahin nih istriku. Aku menyimpan nasi goreng di atas nakas samping kasur,  aku buka tirai dijendela. Aku mencoba membangunkan istri cantikku ini.

"Bae bangun udah siang"

dia bergelut lalu menarik selimut sampai menutupi semua badannya, aku buka lagi,

"Hei bangun udah siang, mandi terus makan. Aku udah buatin nasi goreng kesukaan kamu nih"

"Ngantuk" aku kecup bibir nya, aku angkat badannya sampai dia duduk

"Sayang ayo ah bangun, mandi terus makan baru nanti tidur lagi." kepalanya malah jatoh di bahuku,

"Ngantuk ah" aku kecup keningnya

"Gak ada ngantuk-ngantukan. Apa mau aku mandiin? aku sih siap aja" mata dia langsung terbuka sempurna, dia langsung narik selimut, dia berdiri jalan kekamar mandi tanpa menatapku.

Selagi dia mandi, aku rapiin kasur, aku liat ada bercak darah di kasur pasti itu darah dia. Aku ambil spray-nya aku simpan dikeranjang tempat pakaian kotor. Aku pungutin baju-baju aku dan dia, aku simpen di keranjang.

Setelah aku rasa udah rapi aku ambil hp yang dari semalem aku anggurin, aku duduk di atas kasur yang udah aku ganti spray-nya, aku buka, banyak chat ucapan selamat buatku dari rekan kerja atau teman-temanku yang tak bisa hadir diacara resepsi ku dan Mawar. Aku balas satu persatu.

Aku mendenger suara pintu, asalnya dari kamar mandi, aku melihat dia cuma pakai handuk untuk menutupi badannya.

Bukannya jalan ke lemari dia malah duduk dipangkuanku, tangannya meluk leherku membuat aku harus nyimpan hp kembali.

"Kamu kenapa?" dia geleng kepala

"Ngantuk?" dia geleng lagi

"Terus apa?" dia langsung menatap mataku, membuat sebelah alisku naik

"Sakit" aku bingung apa yang membuat dia sakit? Atau aku menyakitinya?

"Apanya? Siapa yang nyakitin istri aku?" dia nunduk terus nunjuk keselangkangannya,

MIMPI ! [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang