"Mas, Mbak ... excuse me? bisa minggir sebentar gak? buruan dong, lagi buru-buru nih!" kata seorang gadis berkacamata bulat yang terlihat terburu-buru karena dikejar jam interviewnya yang akan dimulai sebentar lagi. Saking gugupnya, dia bahkan berkali-kali melihat jam Luna di pergelangan tangan kirinya dengan tidak sabar.
Mungkin karena banyak yang ingin interview sama seperti dirinya, mendadak lift yang akan mengantarkannya ke lantai 25 penuh berdesakkan orang-orang berpakaian serba hitam-putih menandakan mereka akan menjadi calon karyawan. Bah! bahkan waktu interviewnya kurang dari 5 menit lagi.
"Oh Shit!" umpatnya yang tak mampu menahan kesabarannya lebih lama lagi. Bisa-bisa dia ditendang dari perusahaan ini sebelum wajah kusamnya yang penuh dengan keringat muncul diruang HRD dengan tampang bodohnya.
Dengan bermodalkan nekat, akhirnya gadis itu mencoba keberuntungan dengan menerobos kerumunan orang-orang didepannya agar dalam waktu 5 menit dia bisa sampai ke tempat tujuannya.
"Huh, akhirnya gue bisa nerobos juga," desahnya sambil menghela napas lega sambil berucap syukur di dalam hatinya. Dan pada saat kakinya akan melangkah memasuki pintu lift tiba-tiba seseorang berusaha mendahuluinya.
"WOIII!! LO GAK DENGER GUE NGOMONG YA? GUE BILANG MINGGIR BENTAR, GUE ADA INTERVIEW INI LHO!" teriaknya dengan murka. Gadis itu sebal bukan main dengan orang tersebut. Segala macam sumpah serapah berhasil keluar dari mulutnya tapi bukannya marah atau memakinya balik, orang asing tersebut malah mengendikkan bahunya tak acuh.
Double shit!
Hal itu memancing setan di tubuh gadis itu bangkit dari dalam tubuhnya dan mengeluarkan tanduk merah kebanggaannya di kepala.
"Kamu pikir saya peduli dengan wawancara tidak penting kamu itu?" katanya datar sambil menutup pintu lift. Gadis berkacamata itu hanya bisa melongo melihat satu-satunya pintu lift yang akan membawanya menuju cita-citanya yang telah lama dia impikan berlalu begitu saja.
"What? tidak penting katanya! hello siapa sih dia, gayanya kayak anak bos aja, sialan gara-gara dia rencana gue jadi gagal semua! benar-benar sialan. Awas aja bakal gue bales kelakuannya, gue janji selama gue hidup disini, bakal gue cari tuh laki. Gak bakal gue biarin dia hidup seneng diatas penderitaan gue. Emakkkkk!!"
----------
Halo gue datang lagi dengan cerita baru. sorry ya untuk cerita gue yang belum rampung. idenya pada mentok entah kemana hehe... tolong maafkan daku ya...
21.12.16
KAMU SEDANG MEMBACA
ENTANGLED HEARTS
ChickLitWarning! About content 21+ Lelah karena terus-terusan dijodohkan oleh eyangnya, Anaya memilih untuk pergi dari rumahnya dan tinggal sendiri di apartemen yang diberikan oleh ayahnya tanpa sepengetahuan sang eyang. Semua fasilitas yang Anaya punya ter...