28. It's Love?

2.8K 161 7
                                    

Happy reading, ya.
_________

"EFRA JANGAAANNN!" teriak Anaya sambil menatap Efra dengan pandangan horor. Di mata Anaya pria yang tengah tersenyum puas di di depan wajahnya itu kini telah menjelma bagaikan moster laut yang begitu mengerikan.

Bagaimana tidak, setelah melihat Anaya yang begitu ketakutan karena perbuatannya pada si gadis. Efra malah dengan santainya mendengus meremehkan menganggap seolah sedang tidak terjadi apa-apa.

Dasar monster! batin Anaya geram.

"Jangan?" tanyanya menirukan teriakan Anaya yang menyuruhnya untuk jauh-jauh dari jangkauannya. "Apa kau pikir saya akan melakukan sesuatu hal yang kini tengah ada di dalam pikiranmu, heum?" sambungnya dengan pandangan tidak tertarik.

Anaya hanya diam saja berusaha tidak menjawab apapun yang dikatakan Efra. Percuma saja ia mengeluarkan argumentasinya, toh ujung-ujungnya dia sendiri yang akan disalahkan.

Buang jauh-jauh berpikiran positif tentang pria di depannya ini. Karena itu akan membuat kalian akan menyesal karena telah menyebutnya malaikat dari surga.

"Ck. An ... An ... kamu bukanlah wanita idaman saya. Kalau kau berpikir tadi saya akan memperkosamu, berarti kau terlalu kepedean."

"Apa kau bilang? aku? terlalu kepedean?! dasar bodoh!" makinya yang sudah tidak tahan lagi oleh ucapan Efra yang mencoba memojokannya.

Anaya mendorong kuat tubuh kekar Efra yang melingkupinya dan nasib baiknya Efra sama sekali tidak mencoba menahan Anaya dan melepaskan gadis itu dari kungkungan kedua tangannya.

Anaya terus-terusan mensugesti dirinya untuk mencoba bersikap tidak pernah takut pada Efra, lalu ia berkata. "Semua orang juga pasti akan menuduhmu seperti ingin memperkosaku, jika sikapmu tadi seperti itu. Kau pikir aku bodoh, huh?!" ujar Anaya dengan raut kesalnya.

Efra mendengus, menyentil dahi gadis itu kuat. "Kamu pikir saya tertarik dengan tubuhmu yang rata itu sehingga kamu berpikir saya ingin memperkosamu?"

 "Kamu pikir saya tertarik dengan tubuhmu yang rata itu sehingga kamu berpikir saya ingin memperkosamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh ya? Jadi, sekarang bisa tolong jelaskan padaku tidak apa maksudmu tadi." tanya Anaya menahan emosinya yang sudah siap meledak.

Brengsek sekali Efra. Dia pikir Anaya boneka mainannya apa!

Efra hanya mengangkat bahunya tak acuh memandang Anaya datar. "Bukankah saya sudah bilang padamu kalau saya hanya ingin bermain-main sebentar denganmu, An." jawabnya santai.

Apa! rupanya Efra ingin mencoba bermain-main dengannya? batin Anaya mulai berasap.

"Kau benar-benar sialan, Fra! Awas saja jika suatu hari nanti kau tergila-gila padaku. Aku bersumpah, saat itu juga aku akan dengan senang hati terus mengejekmu." ucap Anaya pongah.

"Dan itu tidak akan pernah terjadi selama aku masih hidup, An"

"Let's see later..." kata Anaya penuh percaya diri. Dan bila saatnya itu tiba, Anaya akan membuat Efra menangis-nangis didepannya memohon agar Anaya tidak pergi dari kehidupannya. Anaya ingin memberikan sedikit pelajaran tentang apa artinya menyayangi sesuatu hal yang biasa orang-orang menyebutnya CINTA.

ENTANGLED HEARTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang