Warning! About content 21+
Lelah karena terus-terusan dijodohkan oleh eyangnya, Anaya memilih untuk pergi dari rumahnya dan tinggal sendiri di apartemen yang diberikan oleh ayahnya tanpa sepengetahuan sang eyang.
Semua fasilitas yang Anaya punya ter...
"Nanti jangan lama-lama, ya?" katanya dengan bibir ditekuk sebal. Anaya terpaksa mau menemani Prana datang ke acara tersebut karena pria itu terus-terusan menyudutkan Anaya dan membuatnya tidak bisa membantah perintahnya.
Dasar tuan pemaksa!
"Kenapa? ada acara?"
"Enggak ada sih. Cuman males aja di tempat ramai."
"Oh baiklah, tuan puteri. Ayo kita masuk."
"Siniin lengan kamu," Prana menoleh menatap gadis disampingnya dengan raut bingung, tapi walaupun begitu ia tetap melakukan apa yang diminta sang gadis.
Anaya tersenyum kemudian mengaitkan tangannya ke lengan Prana, "Biar keliatan romantis." bisiknya sambil tersenyum lebar lalu menjauhkan wajahnya dari wajah Prana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prana tersenyum tipis melihat tingkah lucu gadis bersanggul tinggi itu. Tidak sia-sia juga ternyata dia membawa Anaya untuk menemaninya. Gadisnya terlihat sangat menggemaskan batinnya.
Malam ini Anaya mengenakan gaun berwarna baby pink yang sedikit terbuka. Dress tanpa lengan dan terbuka pada bagian punggungnya, sehingga memamerkan kulit punggung Anaya yang mulus dan indah. Gaun yang seolah-olah memang benar-benar dirancang untuk gadis itu. Melekat pas membentuk lekuk tubuh Anaya yang langsing begitu sempurna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepatu heels warna hitam ia gunakan untuk melengkapi penampilannya. Anaya tidak hanya terlihat cantik dengan gaun itu, namun juga terlihat sangat indah. Bahkan Prana sempat terpesona melihat Anaya terbalut gaun itu yang melekat pas di tubuhnya. Awalnya Prana ingin sekali membatalkan rencananya untuk perg, karena entah kenapa dia mendadak tidak rela membagi keindahan tubuh Anaya dengan orang lain.
Tapi jika Prana membatalkan rencana awalnya itu, otomatis Anaya akan mengamuk besar padanya karena dituduh mencoba mempermainkannya. Dan selanjutnya gadis itu pasti tidak akan pernah mau menemuinya lagi.
Itu tidak akan pernah terjadi dalam kamusnya.
Prana juga tidak kalah tampannya dengan para tamu undangan pria lainnya yang terlihat begitu memesona dengan tuxedo hitamnya. Bedanya sikap pria itu saja yang terlihat berbeda, dingin dan tidak tersentuh. Berbicara jika ada perlunya saja dengan Anaya. Tidak seperti biasanya yang suka menggodanya atau membuatnya naik darah. Entah ada apa dengan Prana.
