BAB 9

53 5 0
                                    

Hujan belum juga berhenti. Mereka berdua terjebak di minimarket. Abel berpikir jika ia tidak mengikuti Gilang tadi, dia tidak akan kebasahan seperti ini. Jika dia tidak bertemu Gilang di rumah sakit dan tidak membuang waktu di dalam lift bersama cowok itu, ia tidak akan seperti ini.

"Semua gara-gara lo!", teriak Abel tiba-tiba. Gilang terkejut dan tidak terima.

"Kok gue? Ini gara-gara lo! Coba kalau kita ga ketemu di rumah sakit tadi? Gue ga bakal ada disini sama lo. Terus kalo lo mau langsung keluar dari lift gue juga ga bakal telat.", balas Gilang.

"Harusnya gue dong yang bilang gitu! Kok lo?!", bentak Abel tak terima. Kali ini Gilang diam dan memikirkan cara agar tak kedinginan.

"Kenapa diem? Udah sadar?", kata Abel.

Gilang tidak menjawab Abel dan langsung masuk ke minimarket. Abel merasa makin kesal karena Gilang tidak menghiraukan perkataannya. Gilangpun keluar membawa payung yang dibelinya.

"Ayo balik!", Gilang langsung menyeret Abel. Mereka pun memakai satu payung untuk berdua. Abel menatap heran ke Gilang. Gadis itu heran kenapa perasaan kesalnya berubah dengan begitu mudahnya? Ada apa dengan perasaannya kini?

Hospital (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang